SAMPIT – Belasan Fasilitas milik Pemerintah Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) ikut terdampak akibat banjir yang terjadi di tujuh kecamatan belum lama ini. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rihel melalui Kepala Bagian Kedaruratan dan Logistik Agus Mulyadi mengatakan banjir yang terjadi belum lama ini membuat 13 fasilitas pemerintah rusak.
“Banjir yang terjadi di tujuh kecamatan itu merusak setidaknya 13 fasilitas milik pemerintah,” katanya, Rabu 22 September 2021.
Fasilitas itu seperti sebuah jembatan, tiga Puskesmas dan sembilan diantaranya adalah sekolah dengan kerusakan yang bervariasi. Namun dirinya bersyukur air di beberapa kecamatan mulai surut, yaitu Kecamatan Telaga Antang, Bukit Santuai, Mentaya Hulu, Antang Kalang, dan Tualan Hulu. “Semoga saja kecamatan lainnya seperti Kota Besi dan Parenggean menyusul meski saat ini air tidak begitu dalam,” sebutnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kotim Suparmadi mengatakan untuk sekolah yang berada di wilayah bencana banjir dirinya meminta untuk menyesuaikan dengan kondisi yang terjadi. “Karena banjir apalagi ada sekolah yang rusak tidak memungkinkan untuk melakukan pembelajaran tatap muka seperti daerah lainnya, kami minta menyesuaikan dengan kondisi yaitu bisa melakukan daring,” ungkapnya.
Dengan begitu peserta didik yang ada di wilayah bencana tetap mengikuti materi pelajaran dan tidak ketinggalan. Namun jika kondisi benar-benar membaik PTM dapat mereka lakukan namun tetap dengan protokol kesehatan. “mereka mengikuti surat yang kami edarkan kalau kondisinya membaik mereka akan mengikut seperti yang sudah tertera dalam surat edaran itu,” tutupnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post