SAMPIT – Pasca bom bunuh diri di Makassar Sulawesi Selatan dan penyerangan di Mabes Polri, Polres Kotawaringin Timur memperketat pengamanan internal maupun tempat-tempat vital.
Kapolres Kotim, AKBP Abdoel Harris Jakin mengatakan, pihaknya akan tetap waspada secara personil, akan kita terapkan bady sistem jangan bergerak sendiri, waspada secara pribadi.
“Untuk area masuk Mapolres kita perketat pengawasan menggunakan metal detektor serta mengecek barang bawaan pengunjung yang ingin masuk ke dalam arae Polres Kotim, dan terakhir berdoa” ujar Kapolres Kotim AKBP Abdoel Harris Jakin, Kamis 1 April 2021.
Menurut Jakin, teroris ini tidak ada sangkut pautnya dengan ajaran agama Islam, karena teroris ini kebanyakan berdalih menggunakan ajaran Islam. “Ingat Islam itu rahmatan lil alamin” karena teroris minim akan wawasan pengetahuan, serta berkedok menggunakan ajaran Islam.
Selain pengaman kantor-kantor, aparat Polres Kotim juga memperketat pengamanan Gereja di kota Sampit.
“Sebelum dilaksanakan ibadah setiap gereja akan kita sterilisasi terlebih dahulu serta di setiap pintu masuk ke dalam gereja akan kita sekat dan di jaga oleh Anggota pengamanan yang terdiri dari Polri, TNI, Satpol-PP serta pengurus gereja tersebut,” ujar AKBP Abdoel Harris Jakin.
Selain itu, aparat akan melakukan patroli skala besar secara rutin dan insidentil untuk memantau keamanan di kota Sampit. Pihaknya Tambah tidak hanya menjaga tempat ibadah gereja tetapi semua tempat ibadah khusus di kabupaten Kotawaringin Timur akan di amankan.
“Kabag Ops sudah mempersiapkan sekitar 200 personil keamanan yang terdiri dari Polri, TNI serta Brimob,” pungkasnya.
Kapolres menghimbau kepada masyarakat Kotim untuk saling menjaga kerukunan antar umat beragama dan saling menghargai, hidup bertoleransi karena kita adalah bangsa Indonesia yang berpegang teguh pada Bhinneka Tunggal Ika “berbeda-beda tapi tetap satu,” ucap Kapolres yang dikenal dekat dengan Ulama ini.
(adi/matakalteng.com)
Discussion about this post