SAMPIT – Setelah dilaksanakan rapat mediasi antara sejumlah pedagang dan perusahaan yang ada di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), terkait pedagang asongan dilarang berjualan di lingkungan perusahaan karena adanya pandemi Covid-19 ini.
Multazam selaku Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) penanganan Covid-19 Kotim mengatakan, pihaknya meminta aparat di kecamatan yang bersangkutan agar bisa memfasilitasi kepentingan pedagang dan kepentingan perusahaan.
“Tentunya tetap harus terlindungi dengan protokol kesehatan (Prokes) karena saat ini kita masih dalam pandemi Covid-19,” ujarnya, Kamis 25 Maret 2021.
Memang ujarnya, kalau bicara situasi pandemi ini daya beli masyarakat menurun dan tentunya para pedagang akan terdampak. Hal ini harus dibuat skema-skema baru, kegiatan yang berinovasi baru agar usaha mikro kecil menengah (UMKM) ini punya nilai tersendiri.
“Harus ada inovasi agar UMKM ini punya nilai dan daya beli sendiri. Kita tidak menutup mata dan tidak menutup hati soal gizi dan segala macamnya kita tetap harus perhatikan dan pertimbangkan,” sebutnya.
Dikatakan Multazam juga, hal ini juga akan di koordinasikan kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotim agar proaktif menilai makanan-makanan mereka secara higienis.
“Kemudian pihak kebun juga kemarin sebenarnya banyak membuka ruang untuk para UMKM, namun skemanya belum terjalin dengan baik. Sehingga perlu komunikasi lagi salah satunya para camat harus menjalin harmonisasi itu,” tegasnya.
Karena lanjutnya, yang tahu persis keadaan dan kondisi wilayahnya adalah camat setempat. Sedangkan untuk persyaratan lainnya misal harus swab atau antigen, dikatakannya merupakan bagian atensi dari perusahaan yang bersangkutan.
“Bagaimana mekanismenya, nanti Bapak dan Ibu camat yang akan bernegosiasi dengan perusahaan,” ungkapnya.
Menurutnya, sebagian pedagang sudah ada yang setuju dengan hal tersebut. Namun perlu diingat makanan yang dijual yakni makanan sudah jadi dan harus tahu bagaimana proses produksinya. Apakah bersih atau tidak.
“Untuk bagian itu pemerintah bisa membantu UMKM agar bisa meningkatkan kualitas makanan yang di produksinya,” tutup Multazam.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post