SAMPIT- Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) menyebut hotspot mulai muncul di wilayah setempat, pasalnya pada minggu ini berdasarkan prediksi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara H Asan Sampit curah hujan mulai menurun dan berpotensi tinggi terjadi kebakaran.
“Ada sebanyak 19 titik hotspot yang sudah terditeksi dari bulan Januari hingga sekarang,” sebut Bupati Kotim, Halikinnor, Selasa 2 Februari 2021. Dikatakannya juga telah ada 5 kejadian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) diwilayahnya, salah satunya yang terjadi di Kecamatan Antang Kalang belum lama ini.
Sesuai dengan instruksi Presiden RI Jiki Widodo, untuk melakukan penetapan status lebih awal dan juga untuk mempercepat agar penanganan karhutla lebih awal dan terkendali.
“Selanjutnya jangan kita tidak boleh lengah dan hati-hati. Pada bulan Februari dan Mei hingga Juli 2021 sebagian Kalimantan sudah mulai terbakar dan puncaknya mulai bulan Agustus sampai September,” terang Halikinnor.
Sehingga, pihkanya pun telah mempersiapkan sedini mungkin untuk pencegahan dan penanggulangan karhutla seperti peralatan pemadam, armada, personel, sumur bor, pos lapangan dengan penyebaran personel merata di 17 Kecamatan dan 7 pos lapangan dengan melibatkan seluruh potensi yang ada.
“Kita sudah berusaha tahun ini melakukan persiapan yang lebih baik dari tahun lalu,” tambahnya. Sementara pada tahun 2020, kejadian Karhutla di Kotim menurun yaitu 122 kali kejadian dengan luasan 271,82 hektar, dibandingkan tahun 2019 yang mencapai 247 kejadian dengan luasan 2.052,66 hektar.
(dev/matakalteng.co.id)
Discussion about this post