SAMPIT – Badan Konservasi Sumber Daya Alam(BKSDA) Pos Sampit menanggapi video buaya yang besarnya sekitar 2 meter yang diduga berada di Desa Bengkuang Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, yang sedang menghempas bangkai di mulutnya. Komandan BKSDA Pos Sampit berharap bangkai yang menjadi santapan buaya tersebut bukan dari diberi warga setempat.
“Mudah-mudahan bangkai binatang tadi bukan di beri warga,”ungkap Muriansyah, Rabu 17 Februari 2021. Pasalnya, jika warga yang memberi makan, maka buaya akan sering datang ke lokasi tersebut, yang nantinya akan membahayakan warga setempat.
Namun untuk memastikan kebenaran video terkait keberadaan buaya tersebut, pihaknya akan melakukan pengecekan ke Desa Bengkuang langsung. “Setelah dari lokasi dan mendapatkan keterangan atau data tambahan, baru pihaknya bisa melakukan tindakan selanjutnya,”terangnya.
Kemunculan buaya di perairan dekat pemukiman akhir-akhir ini sering terjadi, menurut Muriansyah ada beberapa hal yang menyebabkannya, pertama ada aktifitas warga yg memelihara ternak seperti ayam, itik, bebek di atas sungai atau tepi sungai.
Kedua ada aktifitas warga yg membuang sampah rumah tangga ke sungai dan terakhir adalah kebiasaan warga membuang bangkai binatang ke sungai. “Kalau dilihat dari video itu, penyebab datangnya buaya itu ada point ketiga, yaitu membuang bangkai ke sungai,”
Dirinya pun mengimbau kepada masyarakat jika mengetahui atau melihat buaya muncul perairan dekat pemukiman warga, agar segera melaporkan kepada aparat desa,aparat keamanan, atau dapat langsung menghubungi petugas BKSDA. Kedua jangan sekali kali berusaha untuk menangkap buaya. Ketiga, jangan memberi makannya.
(dev/matakalteng.co.id)
Reproduction and distribution of https://www.matakalteng.com/?p=38049 content to other sites is prohibited without permission.
More information, please contact us.
Discussion about this post