SAMPIT – Porang merupakan tanaman pengahasil ubi dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Sehingga tanaman jenis ubi tersebut saat ini sangat digandrungi oleh petani seperti di Kotim.
“Tanah di Kotim sangat cocok untuk budidaya tanaman porang, bahkan hasilnya sangat memuaskan,” kata Ketua Pengurus Daerah Asuhan Pemberdayaan Porang Indonesia (Aspeporin) Kabupaten Kotawaringin Timur, Boyadianto, Sabtu 13 Februari 2021.
Boyadianto mengungkapkan tanaman porang dapat ditanam pada segala jenis tanah. Sehingga masyarakat tidak perlu ragu jika ingin membudidayakan tanaman tersebut.
“Kami sudah mencoba menanam porang di tanah gambut, pasir dan timbunan, hasilnya semuanya bagus,” ungkapnya. Dirinya menyebut tanaman porang memiliki potensi untuk kesejahteraan warga terutama para petani.
Karena tanaman porang memiliki nilai jual yang tinggi dan terbilang cukup mahal. “Porang ini komoditas ekspor. Selain itu, memiliki nilai jual cukup mahal perkilonya dan dalam satu pohon bisa menghasilkan 9,5 kilogram,”sebut Boyadianto.
Boyadianto menyampaikan, saat ini sudah ada petani di Kecamatan Parenggean yang membudidayakan porang dengan luas puluhan hektare. Satu hektare lahan bisa ditanami hingga 30.000 pohon porang dengan estimasi satu pohon bisa menghasilkan sekitar Rp300.000.
Sedangkan untuk harga perkilonya sekitar Rp 14 ribu. Sehingga dirinya mendorong petani membudidayakan porang karena hasilnya menguntungkan dan dia sendiri juga mulai menjadi pengepul porang.
“Porang ini banyak kegunaannya diantaranya untuk bahan pembuatan kosmetik, tepung baku, lem dan lainnya. Budidaya porang tidak sulit karena hanya memerlukan pupuk kandang, “terang sampainya.
Sementara itu, Supian Hadi mengaku sangat tertarik dengan potensi budidaya porang. Dirinya meminta ini ditindaklanjuti Dinas Pertanian untuk melihat potensi budidaya porang untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.
“Tadi katanya satu pohon bisa menghasilkan Rp300.000. Kalau berhasil, dalam satu hektare saja petani bisa dapat hasil yang sangat besar. Saya minta ini menjadi perhatian Dinas Pertanian,” demikiannya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post