SAMPIT – Kegiatan sekolah secara tatap muka di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sudah mulai dilaksanakan sejak tanggal 9 November 2020 lalu. Sekitar 27 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kotim yang melakukan belajar tatap muka.
Meski demikian, menurut Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kotim Multazam, pihaknya juga melakukan observasi atas kebijakan tersebut. Dimana pihaknya saling koreksi dengan pihak sekolah dan memberi masukan.
“Masih ada hal-hal seperti penggunaan masker yang harus diperhatikan. Jam 09.00 WIB itu sudah selesai shif pertama, dan kelengkapan dalam kelas sudah lengkap. Pihak sekolah juga sudah sangat hati-hati, seminggu ini kita juga akan observasi Sekolah Dasar,” ujarnya, Rabu 11 November 2020.
Diakuinya, karena bagaimanapun SD ini sangat rentan dan berat, namun positifnya dari ini bisa membiasakan anak-anak tertib protokol kesehatan setelah masuk sekolah.
“Ada sekolah yang melaksanakan tatap muka dan secara daring, ada juga sekolah yang teknologi digital daringnya sudah bagus. Kalau unuk daerah Utara cukup aman,” sebutnya.
Dirinya juga menjelaskan terkait anak-anak yang sekolah di perkebunan kelapa sawit, pihaknya ada rencana melakukan pembelajaran di luar kebun, dan hal itu sudah koordinasikan dengan pihak kecamatan bagaimana penerapannya.
“Ekonomi di Kotim ini merupakan tulang punggung perekonomian Kalimantan Tengah (Kalteng), sehingga kita sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan,” ungkpanya.
Untuk itu lanjutnya, jika ada pasien positif Covid-19 yang mempunyai anak, maka nanti anaknya tidak diperbolehkan masuk sekolah terlebih dahulu. Begitu juga kalo ada guru yang positif.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post