SAMPIT – Tidak kalah menariknya dengan lomba balap sepeda motor, lomba balap ces (kelotok/sampan kecil) juga menjadi salah satu lomba yang dinantikan masyarakat. Seperti lomba balap ces yang dilaksanakan di Sungai Mentaya, tepatnya di Desa Terantang, Kecamatan Seranau, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) hari ini, Minggu 8 November 2020.
Disebutkan oleh Camat Seranau Eddy Hidayat Setiadi, lomba balap ces di Desa Terantang tersebut disambut antusias baik oleh warga setempat maupun para peserta lomba.
“Kegiatan ini diadakan oleh Karang Taruna Desa Terantang Hilir. Dan ini sudah kedua kalinya dilaksanakan setelah yang pertama pada tahun 2019 lalu,” ujarnya, Minggu 8 November 2020.
Lanjutnya, sekitar 85 peserta yang mengikuti lomba balap ces tersebut. Hal ini menggambarkan banyaknya masyarakat yang berminat dibidang perlombaan balap ces tersebut.

“Peserta datang langsung dari Kabupaten Katingan, Palangaka Raya, Pangkalan Bun dan lainnya. Tentu saja dari Kabupaten Kotim sendiri ada yang ikut,” ungkapnya.
Sementara ini lanjutnya, tidak ada piala bergilir yang diperebutkan. Pasalnya kegiatan ini belum ditetapkan sebagai agenda tahunan. Saat ini peserta masih memperebutkan piala tetap.
Kegiatan ini rencananya hanya dilakukan selama satu hari yaitu pada hari ini, dari pagi hingga dengan selesai. Namun jika pada pelaksanaanya masih belum selesai, maka perlombaan akan dilanjutkan besok hari.
Terlebih lagi disebutkannya, kondisi hujan pada sore hari ini membuat perlombaan harus diistirahatkan terlebih dahulu. Sebab mengakibatkan gelombang yang cukup besar, sehingga akan membahayakan para pembalapnya.
“Kegiatan diistrahatkan sebentar hingga cuaca kembali normal. Meski demikian, alhamdulillah kegiatan ini sangat positif, dari pihak kecamatan sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan ini. Harapannya, melalui kegiatan ini bisa mempererat tali silaturrahmi antar warga,” ungkapnya.
Selain itu menurut Eddy, kegiatan ini juga dapat memberikan hiburan untuk masyarakat serta membantu meningkatkan perekonomian warga setempat.
“Karena dengan adanya kegiatan ini, banyak dan ramai warga yang datang. Sehingga warga setempat ada peluang untuk bejualan dan lainnya pada saat acara dilaksanakan,” tutupnya.
Nampaknya, perlombaan balap ces ini menjadi hiburan yang ditunggu-tunggu ditengah pandemi Covid-19 ini oleh masyarakat. Pasalnya selama virus korona masuk di Kotim sejumlah tempat hiburan ditutup dan sejumlah kegiatan kebudayaan tidak dapat dilaksanakan.
Sehingga perlombaan ini menjadi satu-satunya perlombaan berskala besar sekaligus perlombaan kebudayaan pertama yang dilakukan ditengah pandemi Covid-19 di Kotim. Perlombaan ini dapat dilakukan karena peserta tidak perlu berdesakan dan menggunakan mesin ces serta kelotok milik masing-masing.
(dia/matakalteng.com)
Reproduction and distribution of https://www.matakalteng.com/?p=28698 content to other sites is prohibited without permission.
More information, please contact us.
Discussion about this post