SAMPIT – Dua pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang di rawat di RSUD dr Murjani Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) meninggal dunia, Rabu 4 November 2020.
Satu meninggal pada pukul 07.15 pagi tadi dan dinyatakan positif Covid-19. Sedangkan satunya lagi meninggal pada pukul 17.15 WIB malam pada tanggal 3 November 2020, diduga suspek Covid-19, lantaran hingga saat ini hasil swab masih belum keluar, Sehingga belum diketahui apakah pasien tersebut positif Covid-19 atau tidak.
“Tanggal 3 probable, swab sudah diambil tapi masih proses hasilnya. Namun pasien tersebut saat dirapid terindikasi reaktif,” kata Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kotim Muktazam, Rabu 4 November 2020.
Multazam mengungkapkan, pasien meninggal tersebut sempat dirawat selama satu minggu. Keduanya bukan pasien hasil tracking, melainkan pasien biasa yang akan melakukan pengobatan di RSUD setempat. Namun setelah dilakukan rapid tes dan swab tes terhadap salah satu pasien dinyatakan positif.
“Pasien yang ini rawat di RS bukan hanya tracking, kebetulan di RS sudah ada alat lengkap, rapid juga dilakukan pada pasien yang dirawat dan indikasi reaktif kemudian dikarantina di RS. Sebenarnya berobat bukan karena Covid, tapi karena penyakit penyerta, dan ternyata juga terindikasi Covid,” ungkapnya.
Lanjutnya hampir seluruh pasien Covid-19 yang meninggal dunia termasuk dua orang tersebut memiliki penyakit penyerta tidak murni lantaran positif Covid-19.
“Iya mereka semua ada penyakit penyertanya,” papar Multazam.
Pasien yang meninggal tersebut dimakamkan sesuai protokol Covid-19, termasuk pasien yang probable.
Diketahui bahwa, dua pasien meninggal tersebut merupakan warga Kecamatan Baamang dan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang yang berjenis kelamin laki-laki berusia 69 tahun.
Diwaktu yang sama, dr. Febby Yudha Herlambang mengatakan, ada tiga faktor resiko yang menyebabkan pasien positif Covid-19 sulit disembuhkan, bahkan menyebabkan kematian, pertama adalah faktor usia, kedua memiliki riwayat hipertensi dan diabetes.
“Ada tiga faktor resiko yang pasti, pertama usia yang sudah tua, ada hipertensi dan punya penyakit diabetes,” terangnya.
Ketiga faktor tersebut lanjut Yudha, sangat berpengaruh terhadap kondisi imun tubuh. Seperti halnya hipertensi dan diabetes, kedua penyakit ini dapat memperparah kondisi pasien Covid-19, karena keduanya berhubungan dengan seluruh organ tubuh.
“Hipertensi merupakan kondisi tekanan darah yang kuat pada jantung dan dinding pembuluh darah di seluruh tubuh. Sedangkan, diabetes merupakan penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah. Tentu ini dapat merusak seluruh organ tubuh. Sehingga sangat beresiko bagi kita terutama bagi pasien Covid-19 yang memiliki riwayat penyakit ini.” Tutup dr. Febby Yudha Herlambang
Dalam sepekan ini, ada 4 pasien Covid-19 yang meninggal dunia, 3 diantaranya positif Covid-19 dan satu adalah probable. Sehingga total pasien meninggal dunia sebanyak 11 orang, sedangkan pasien dalam perawatan ada 40 orang.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post