SAMPIT – Banjir yang merendam sejumlah daerah di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) ternyata turut merendam pemakaman. Salah satunya banjir yang terjadi di Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sampit.
Banjir di daerah tersebut menggenangi pemakaman muslim Noor Agung, sejumlah kuburan tenggelam akibat naiknya air. Tanah yang merupakan tanah gambut dan banyak akar pohon kelapa sawit, membuang air hujan sulit untuk meresap.
Amat, merupakan pengurus kelurahan setempat bidang lembaga permusyawaratan masyarakat kelurahan (LPMK) mengatakan, kuburan tersebut sejak dulu memang sering kebanjiran saat hujan. Namun sekarang banjir sudah mulai berkurang lantaran pengurukan tanah yang dilakukan warga secara swadaya.
“Kalau drainase di kuburan itu diperbaiki ditembuskan ke sungai besar, maka banjir akan teratasi. Saat ini drainase di kuburan itu tidak tembus ke sungai, dan siring yang dijanjikan oleh pemerintah akan dibangun juga tidak dibangun,” ungkapnya, Minggu 25 Oktober 2020.
Menurutnya, banjir saat ini sudah berkurang dari dulu. Lantaran ada donatur dermawan yaitu Ateng yang menyumbang tanah untuk diuruk di daerah tersebut dan dibantu masyarakat setempat untuk menguruknya.
“Bahkan siring dari kayu ulin yang ada di kuburan ini juga dari donatur Ateng itu. Kalau tidak di siring banjir lebih parah lagi dari yang sekarang, dulu kuburan yang dekat dengan sungai itu selalu kebanjiran parah. Sekarang meski banjir lagi tapi sudah tidak separah dulu, karena sudah disiring,” ujarnya.
Lanjutnya, dirinya berharap agar pemerintah memperbaiki drainase yang ada di kuburan tersebut agar tidak banjir kembali. Menurutnya, drainase bisa ditembuskan baik dari arah Barat maupun arah Timur mengelilingi pohon kelapa sawit.
Dari pantauan lapangan, karena banjir ini salah satu pohon kelapa sawit yang ada di sekitar kuburan tumbang. Sehingga akar pohon kelapa sawit yang merupakan akar serabut tersebut mengangkat tanah kuburan dan membuat salah satu kuburan terbongkar.
Terlihat kain kapan dan peti kuburan tersebut terangkat beberapa senti dari tanah. Kuburan yang berdekatan dengan kuburan yang terangkat itupun turut bergeser naik.
Hampir semua kuburan yang berada di dekat pohon kelapa sawit tersebut terendam banjir. Dari perhitungan wartawan ini, lebih dari 30 kuburan yang terendam, baik kuburan dewasa maupun kuburan anak-anak.
Meski kebanjiran, terlihat di beberapa kuburan yang terendam banjir ada bunga yang baru di semai. Menandakan keluarganya masih berkunjung untuk mengirimkan doa.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post