SAMPIT – Roda perekonomian di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) saat ini berputar dengan lambat akibat dampak dari pandemi Covid-19 yang terjadi sejak tujuh bulan lalu, meskipun sebelumnya Kotim pada bulan sebelumnya mengalami deflasi.
“Saya lihat pergerakan ekonomi mulai dari penetapan Covid-19 itu menurun meski kita sempat mengalami deflasi,” kata Bupati Kotim H Supian Hadi, Kamis 22 Oktober 2020.
Menurutnya terjadinya penurunan atau lambatnya roda perekonomian tersebut perlu diperhitungkan agar kedepan hal perekonomian dapat berjalan seperti sebelum terjadinya wabah non alam yaitu Covid-19. Dirinya pun mengambil kebijakan memberikan ijin kepada para pengusaha untuk membuka kembali usahanya
“Kita akan mengijinkan tempat hiburan seperti bioskop, mainan anak-anak, dan karaoke buka kembali,” ungkap H Supian Hadi. Dibukanya tempat usaha tersebut akan mempengaruhi pemulihan ekonomi yang selama tujuh bulan ini dinilai lamban.
Pasalnya para pekerja atau karyawan yang sebelumnya di rumahkan kini kembali diperkerjakan secara tidak langsung mengurangi pengangguran, selain itu juga pajak untuk Daerah akan berjalan normal kembali.
“Dibukanya kembali tempat usaha ini untuk membantu pemulihan perekonomian di Kotim,” terang Supian Hadi. Namun dalam hal ini dirinya menegaskan bahwa para pelaku usaha dalam membuka usahanya tersebut harus menerapkan protokol kesehatan, mengingat hingga saat ini pandemi Covid-19 yang telah menelan korban khususnya di Kotim belum berakhir.
Dirinya menegaskan jika terdapat yang melanggar protokol kesehatan Pemerintah tidak segan untuk memberikan sanksi terhadap pelaku usaha tersebut. “Kita tadi sudah sepakati dan mereka menyanggupi. Jadi kalau ada yang melanggar protokol kesehatan maka sanksi akan berjalan,” tegasnya.
Disisi lain menurut salah satu pelaku usaha bahwa keputusan yang dilakukan Pemerintah Daerah (Pemda) memang terbilang berat namun tepat. Pasalnya Pemerintah harus memikirkan nasib masyarakat tidak hanya pelaku usaha terutama dalam bidang perekonomian.
Pasalnya Covid-19 ini memiliki dampak yang luar biasa terutama bagi pelaku usaha. Sebagian darinya mengalami kerugian cukup besar sehingga tidak dapat lagi membuka usaha dan kehilangan mata pencaharian.
“Keputusan ini berat tapi Pemerintah harus memikirkan ekonomi,” kata Iman salah satu pelaku ekonomi. Menurutnya dengan keputusan tersebut perekonomian di Kotim akan tetap berjalan normal meski ditengah pandemi. Terkait penerapan protokol yang harus diterapkan pihaknya akan mengikuti peraturan yang telah ditetapkan. “Kami akan mengikuti peraturan yang telah ditetapkan serta akan laksanakan,” tutupnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post