SAMPIT – Pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir membuat masyarakat harus terus menjaga penerapan protokol kesehatan. Terlebih lagi saat beraktivitas diluar rumah.
Untuk itu, pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) memberikan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) kepada seluruh Atlet dan Pelatih yang ada di Kotim. Hal ini agar semuanya terhindar dari penyebaran Covid-19.
Heru pelatih Sepak Takrau Kotim (PSTI) mengatakan, saat ini cuaca yang tidak bisa terduga membuat mudah sekali terserang penyakit akibat pancaroba.
“Dan dengan adanya bantuan ini kita bisa menjaga kesehatan dan Atlet kami sangat terbantu untuk memghindari penyebaran Covid-19,” ujarnya, Jumat 2 Oktober 2020.
Ia juga mengatalan, jadwal latihan saat ini menurun. Banyak Atlet yang harus latihan dirumah, karena saat ini pihaknua mengindari berkumpulnya banyak orang untuk menjalankan anjuran pemerintah. Dan setelah beberapa bulan ini baru hari ini berkumpul kembali.
“Terkait protokol kesehatan, kami berpesan pada para Atlet agar selalu menerapkan protokol kesehatan. Kalau ada yang tidak enak badan diperkenankan untuk tidak ikut latihan,” sebutnya.
Ketua Koni Kotim Ahyar Umar menyebutkan, pembagian APD dari Koni ada sekitar 1.733 paket. Dan didistribusikan hari ini untuk masing-masing cabang olahragar (Cabor). Dan pihaknya langsung turin untuk menyerahkan kepada para Atlet. Karena hari ini diperuntukkan kepada Atlet senior.
“Dan bulan depan kami akan mendistribusikan lagi untuk Atlet junior. Namun jumlahnya belum tahu. Harapan saya sebagai Ketua Koni semoga bantuan APD ini bermanfaat untuk menjaga kesehatan, karena ada vitamin, masker, dan hand sanitizer,” ujarnya didampingi Sekretaris KONI Kotim, Andri Rizky Agustian.
Dirinya berharap, dengan pembagian APD ini bisa menjaga para Atlet dari penyebaran Covid-19. Disebrukanya, pembinaan sekarang diserahkan kepada masing-masing Atlet untuk menjaga kebugaran.
Karena belum bisa dilaksanakan olahraga terbuka lantaran masih pandemi dan belum ada tanda penurunan angka positif Covid-19. Sehingga latihan dilakukan di lingkungan masing-masing. Saat ini gor memang masih digunakan, namun terbatas kegiatan olahraganya. Event juga tidak dilaksanakan, karena jika dilaksanakan akan menghadirkan orang banyak.
“Semua cabor harusnya dari awal tahun sudah mulai melaksanakan ivent. Karena tahun depan pemusatan latihan dan tahun ini ivent pertandingan. Tahun depan rencana saya, mengusulkan ke Pemkab untuk menunda Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) ke 2023. Karena menunggu hilang masa Covid-19 ini waktu kita setahun,” ungkapnya. Ia juga berharap hal itu dapat disetujui pemerintah kabupaten nantinya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post