SAMPIT – Belum selesai dengan pandemi Covid-19 yang tengah mewabah saat ini, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sudah harus bersiap-siap menghadapi ancaman berikutnya, yaitu bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang rutin terjadi saat memasuki musim kemarau.
Hal ini menjadi PR (pekerjaan rumah) pemerintah setempat dan juga masyarakat pada umumnya untuk menanggulangi bersama.
Dinas Pemadan Kebakaran dan Penyelamatan Kotim telah menyiasati potensi karhutla yang akan terjadi beberapa waktu ke depan pada musim kemarau.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kotim Rihel menyebutkan, bahwa pihaknya telah mempersiapkan satu unit armada baru pemadam kebakaran jenis Ayaxx dari pengadaan BDH DR APBD Kotim.
“Total ada lima unit armada untuk karhutla tahun ini. Yang baru ada 1 untuk pihak kita dan 4 di BPBD,” ungkap Rihel, kemarin.
Ia juga mengatakan, pihaknya telah bersiap-siap menghadpi situasi kedepannya. Namun dikatakannya, ia berharap bahwa tahun ini karhutla tidak separah tahun sebelumnya, kalau bisa tidak ada terjadi karhutla.
“Karena di prediksi tahun ini merupakan musim kemarau basah, meski tidak sebasah tahun 2016 dan 2017. Namun semoga dengan ini meminimalisir terjadinya karhutla. Karena meski panas, akan ada hujan juga beberapa kali,” ujarnya.
Sementara itu, BMKG Stasiun bandar udara H Asan Sampit memprediksi bahwa berdasarkan prakiraan musim, frekuensi musim kemarau di Kalimantan Tengah (Kalteng), khusunya di Kotim tidak akan berlangsung lama.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post