SAMPIT – Anggota DPD RI Dapil Kalteng, Habib Said Abdurrahman melakukan kunjungan dan diskusi terbatas dalam rangka reses anggota DPD RI di Kalimantan Tengah (Kalteng).
Pada 6 Agustus 2020 malam, Habib Said beserta rombongan bersilaturrahmi sekaligus melaksanakan diskusi terbatas bersama masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) di tempat rehabilitas narkoba, Jalan Ir Soekarno, Sampit.
Dalam kegiatan itu, Habib Said mendengarkan berbagai keluhan masyarakat. Dimana menurutnya hal ini nantinya akan menjadi bahan yang akan ia perjuangkan di tingkat pemerintah pusat.
Yang hadir pada kegiagan tersebut tidak hanya para pemuda dari organisasi kepemudaan namun juga masyarakat pada umumnya. Sehingga banyak aspirasi yang di tampung untuk kemajuan daerah.
“Saya berkunjung ke Sampit ini untuk silaturrahmi, namun karena disuguhkan diskusi maka semua yang hadir boleh menanyakan apa saja terkait pembangunan daerah ataupun lainnya. Kalau saya bisa saya jawab, kalaupun ada yang tidak bisa saya jawab maka nanti akan saya pertanyakan di provinsi ataupun pusat,” ungkap Habib Said tadi malam.
Kegiatan itu sengaja dilakukan di tempat rehabilitas narkoba, karena ia ingin ditengah era 4.0 ini, jangan sampai banyak masyarakat terlebih lagi pemuda yang terjerumus dengan narkoba.
“Meski ini bukan bidang saya namun saya turut prihatin, karena di Kotim ini peredaran narkobanya sangat tinggi. Dan sudah menjadi tugas kami untuk menindaklanjuti hal yang merugikan masyarakat,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan, selain ke Sampit ia dan rombongan juga akan mengunjungi 14 desa yang ada di Kotim dengan menggunakan sepeda motor, dimulai pada hari ini, 7 Agustus 2020.
“Saya ke desa sambil mendengarkan masalah apa yang ada di keluhkan masyarakat, agar bisa saya bawa ke pusat untuk dibahas. Termasuk kebijakan-kebijakan camat untuk masyarakat desa,” imbuhnya.
Tambahnya, dirinya lebih mengutamakan diskusi, agar bisa mendengar apa ke inginan yang berhadir pada kegiatan itu baik dari masyarakat maupun dari pemuda-pemuda yang ada di Kotim.
“Saya ingin mendengar langsung kemauan masyarakat, walaupun tidak semuanya yang bisa saya sampaikan ke pusat. Namun akan ada yang penting yang bisa saya perjuangkan di pusat nantinya,” tegasnya.
Disebutkan Habib Said, ditengah pandemi ini hampir semua anggaran di alihkan ke penanganan Covid-19, namun beberapa hari yang lalu pemerintah sudah mengembalikan dana DAK ke daerah. Yang semula di ambil untuk penanganan Covid-19. Karena dana yang di pakai untuk Covid-19 masih mencukupi tanpa DAK.
“Untuk dana BNN yaitu rehabilitas, akan saya suarakan di provinsi terlebih dahulu. Karena yang saya tahu disini satu-satunya tempat rehabilitas non medis, yaitu dengan cara berdjikir,” tutupnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post