SAMPIT – Warga Kecamatan Parenggean Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) banyak yang menolak untuk dilakukan rapid tes oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19.
“Benar, banyak yang menolak untuk dites,” kata Camat Parenggean, Rabu 5 Agustus 2020.
Siyono mengatakan, alasan penolakan sebagian warga Kecamatan Parenggean untuk dilakukan rapid tes karena takut jika hasilnya reaktif dan menjalani isolasi.
Rasa takut diasingkan oleh lingkungan sekitar serta jauh dari keluarga saat menjalani isolasi juga menjadi alasan utama bagi mereka.
“Alasan mereka tidak mau dites karena takut diisolasi ke Sampit,” terangnya.
Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kotim menggelar rapid test di daerah yang dianggap masih rawan penyebaran Corona atau masih kategori zona merah di Kecamatan Parenggean, seperti pasar. Sasarannya adalah pedagang dan warga sekitar pasar yang selama ini dianggap rawan penularan Covid-19.
Siyono menambahkan selain para pedagang, warga yang pernah kontak erat dengan pasien positif asal Kecamatan tersebut juga menjadi sasaran untuk dilakukan rapid tes.
“Selain pedagang dan warga sekitar pasar, warga yang pernah kontak dengan pasien posistif juga menjadi sasaran untuk dirapid tes,” tambahnya.
Rapid tes yang digelar dengan gratis ini hanya diikuti oleh 30 orang saja. Dengan itu Siyono menghimbau kepada warganya untuk tidak takut melakukan rapid tes. Karena ini merupakan upaya dalam pencegahan penyebaran Covid-19 di daerahnya yang akhir-akhir ini telah terjadi peningkatan kasus positif.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post