SAMPIT – Penjualan hewan kurban di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), diprediksi menurun jelang hari raya Idul Adha 1441 hijriah tahun 2020 ini.
Daeng Beta salah seorang penjual sapi di Sampit mengatakan, hal tersebut terjadi, karena saat ini Kotim masih dilanda pandemi Covid-19. Sehingga, perekonomian dan juga minat warga untuk berkurban berkurang.
“Diprediksi tahun ini penjualan berkurang. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Sehingga saya pun mengurangi jumlah sapi yang didatangkan dari luar daerah,” ujar penjual Sapi musiman ini, Minggu 19 Juli 2020.
Daeng mengaku sengaja jauh-jauh hari berjualan sapi untuk hewan kurban. Dengan harapan, hewan tersebut bisa dapat terjual habis nantinya. Karena, ia memprediksi akan ada penurunan pembeli pada tahun ini.
“Sudah 2 pekan ini saya membuka lapak penjualan sapi, dan saya bersyukur sudah lumayan banyak penjualan, meski tidak sama seperti tahun lalu,” kata Daeng.
Dirinya mengaku mendatangkan sapi dari Bone, Sulawesi Selatan. Sebanyak 80 ekor sapi. Dan hingga saat ini, sudah terjual 40 ekor. Sehingga, ia berencana akan kembali mendatangkan sekitar 50 ekor sapi.
“Jumlah tersebut lebih sedikit jika dibandingkan tahun lalu. Mungkin karena saat ini sedang pandemi Covid-19,” terang Daeng.
Ditengah pandemi Covid-19 yang masih melanda, harga jual sapi dan kambing kurban pun mengalami penurunan.
“Saat ini harga sapi dan kambing turun sekitar 10% per ekornya,” sebutnya.
Penurunan harga tersebut memang sudah dari tempat mereka mendatangkan sapi tersebut. Yakni dari Bone, Sulawesi Selatan. Saat ini, harga sapi sendiri tergantung besar kecilnya ukuran.
Sapi yang paling rendah harga jual yakni Rp 14 juta. Sedangkan paling tinggi yakni Rp 25 juta. Harga tersebut sesuai dengan ukuran hewan. Kalau besar harganya juga tinggi, namun kalau kecil harganya juga rendah.
“Biasanya yang paling banyak diminati untuk kurban yaitu sapi dengan harga Rp 17 juta hingga 20 juta ke atas,” kata Daeng.
Sementara, untuk harga kambing sendiri berkisar antara Rp 2,5 juta hingga Rp 3,5 juta. Namun pihaknya tidak terlalu banyak mendatangkan, karena biasanya masyarakat lebih berminat untuk berkurban sapi dibandingkan kambing.
Penjual hewan qurban di Sampit, saat ini sudah mulai bermunculan. Meskipun, hari raya Idul Adha masih sekitar 23 hari lagi.
Dari pantauan, pedagang hewan qurban sendiri banyak terlihat di Jalan HM Arsyad, Jalan Jendral Sudirman, Jalan Tar-tar dan juga ada di beberapa ruas jalan lainnya.
Mereka sengaja buka lebih awal dari hari biasanya. Karena khawatir pada pandemi virus Corona atau Covid-19 saat ini berpengaruh terhadap daya beli masyarakat.
Terpisah penjual sapi lainnya, Samsul, mengungkapkan bahwa dirinya sudah lebih 1 pekan terakhir mendatangkan sapi dari Madura. Dan hal itu sudah rutin dilakukannya setiap menjelang hari raya Idul Adha.
“Dalam beberapa tahun terakhir ini kami terus mendatangkan sapi dari Madura. Dan mudah-mudahan tahun ini bisa kembali habis seperti tahun sebelumnya,” harap Samsul.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post