SAMPIT – Saat pandemi Covid-19 banyak masyarakat meluangkan waktunya karena aktivitas lebih banyak dirumah. Salah satu rutinitas itu adalah menaman bunga. Namun hal ini juga dilirik dan menjadi berkah oleh sebagian pengusaha atau depot tanaman bunga.
Ratno sebagai pemilik Depot Bunga Sri Rejeki dibilangan Jalan Pemuda Sampit mengatakan saat pandemi Covid-91 ini, penjualan bunga relatif stabil dan tidak penurunan. Beberapa jenis bunga yang paling banyak dicaei pembeli adalah jenis bunga Aglonema.
“Disini jenis yang paling diminati yakni Red Anjamani dan Bunga Aglonema ini yang paling dicari. Untuk harga berbeda-beda menurut ukuran besar atau kecilnya,” jelas, Ratno pemilik depot Bunga Sri rejeki di jalan Pemuda, Senin 13 Juli 2020.
Dikatakan, berbagai variasi daun, warna, bentuk, motif, hingga ukurannya juga menjadi pertimbangan bagi para pecinta Aglonema dalam memilih. Selain itu, tanaman ini jadi satu-satunya tanaman yang dihargai sesuai jumlah daunnya.
“Untuk ukuran harganya tergantung budget ya, kalau budgetnya cukup banyak yang cari dari harga Rp300 ribu sampai Rp400 ribu, kalau budgetnya di bawah Rp50 ribu carinya yang anakannya, dari harga Rp30 ribuan. Dan biasanya yang nyari ini pemula dan ada juga yang memang mau merawat dari anakan,” ungkapnya.
Meskipun juga ada Aglonema yang harganya di bawah Rp50 ribu, tetapi mayoritas yang paling banyak dibeli yang harga Rp300 atau Rp400 ribu, karena merawat Aglonema dari kecil cukup sulit.
Pembeli kebanyakan dari penghobiy bunga namun tidak jarang juga sebagai hiyasan semata, selain Aglonema pembelian bibit-bibit buah juga banyak seperti lengkeng merah, dan lain- lainya “Terkadang ada juga pembeli yang tidak suka nenam bunga maka mereka akan mencari tanaman buah-buahan” jelasnya.
“Dulu sebelum Covid-19 banyak perusahaan sawit yang membeli tanaman hias dan buah-buahan, namun dikarnakan pendemi pembeli kebanyakan hanya dari dalam kota,” ungkapnya.
(ary/matakalteng.com)
Discussion about this post