SAMPIT – Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berupaya akan melaksanakan skrining antibodi terhadap Covid-19 dengan tarif dibawah Rp150 ribu.
Skrining antibodi dengan harga dibawah Rp150 ribu tersebut dilakukan lantaran banyaknya masyarakat yang mengeluhkan tarif Rapid Test yang mahal.
“Sesuai dengan instruksi Bupati Kotim yang juga ketua PMI, kami diminta untuk melaksan skrining antibodi yang tarifnya dibawah Rp150 ribu, yaitu Rp125 ribu jika dihitung-hitung dan itu akan kami upayakan,” terang Kepala UTD PMI Sampit, dr.Yuendri Irwanto, Kamis 9 Juli 2020.
Skrining antibodi yang akan dilakukan menggunakan metode Eclia. Metode ini lebih akurat untuk melihat antibodi dibandingkan dengan Rapid Test. Selain itu, dengan metode ini mampu berproses dalam waktu singkat. Dalam tahapannya,75 sampai 100 sampel dapat selesai dalam waktu 60 menit.
“Metode ini lebih akurat kalau untuk antibodi, ibandingkan Rapid Test. Selain itu metode ini lebih singkat,” jelas Yuendri. Dirinya juga menambahkan,meskipun demikian jika pasien reaktif, maka tetap harus melakukan Test Swab.
Pada tahap awal ini pihaknya akan menyediakan untuk 600 pemeriksaan. Jika antusias masyarakat untuk melakukan pemeriksaan banyak, pihaknya akan melakukan pemesanan kembali.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post