SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Pemkab Kotim) akhirnya menunda berbagai kegiatan besar yang melibatkan banyak massa, diantaranya Sampit Expo hingga Jalan Sehat. Kegiatan Sampit expo yang rencana akan digelar pada 21 Maret 2020 ini terpaksa diundur, meskipun persiapan sudah mencapai 80 persen.
Langkah ini sesuai hasil rapat yang dilaksanakan dinas instansi terkait di Kantor Setda Kotim, Senin 16 Maret 2020. Dalam hasil rapat tersebut, tidak boleh mengumpulkan orang banyak guna mencegah terjadinya penyebaran virus Corona atau Covid-19.
“Sampit Expo ditunda. Kebijakan selanjutnya nunggu hasil evaluasi pada tanggal 1 April nanti,” ujar Sekda Kotim Halikinnor saat memimpin rapat penetapan status siaga darurat virus Corona atau Covid-19 pada Senin 16 Maret 2020.
Halikinnor juga menerangkan bahwa saat ini kondisinya tidak memungkinkan untuk melaksana expo, meskipun kegiatan ini ditunggu-tunggu oleh masyarakat Kotim. Dirinya juga menjelaskan lebih baik mencegah daripada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Lebih baik mencegah dari pada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kita cuma mengundur pelaksanaanya sampai kondisinya membaik,” tambahnya. Sampit Expo merupakan event tahunan yang selalu digelar oleh Pemkab Kotim saban tahun dalam rangkaian rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Kotawaringin Timur.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Sampit Expo Rahmat mengatakan bahwa saat ini pihaknya telah menerima informasi penundaan Sampit Expo tersebut dan sambil menunggu keputusan dari pemerintah daerah melalui surat resmi.
“Sampit Expo ini merupakan hajat pemerintah daerah jadi kami selaku pelaksana menjalankan sesuai arahan. Kami berharap wabah virus Corona ini dapat segera selesai dan Sampit Expo akan kembali dilaksanakan,” ungkapnya.
Untuk diketahui, Pemkab Kotim juga meniadakan aktivitas belajar mengajar di Sekolah untuk PAUD,TK,SD dan SMP daerah setempat. Hal ini menyikapi tindak lanjut status yang ditetapkan oleh Pemkab setempat yaitu Status Siaga Darurat Virus Corona.
Pemkab Kotim sendiri mengeluarkan kebijakan pemberlakuan belajar di rumah yang akan berlangsung selama dua pekan kedepan. Selanjutnya, setelah dua minggu nanti Pemkab Kotim akan kembali mengavaluasi dan mengambil langkah selanjutnya untuk sekolah.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post