SAMPIT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) terus mencoba mensejahterakan para tenaga pengajar. Selain mengangkat status para tenaga kontrak sekolah, pemkab juga memprioritaskan pembangunan infrastruktur pendidikan, seperti bangunan sekolah maupun rumah guru.
“Di daerah pedalaman masih ada bangunan sekolah yang kurang memadai. Ada yang rusak dan bahkan ada bangunan yang memang sudah tidak layak, hampir roboh bangunannya. Makanya kami memprioritaskan pembangunan infrastruktur untuk pendidikan,” kata Halikinnor, Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim, Selasa, 26 November 2019.
Selain itu, para pengajar di daerah pedalaman tidak memiliki fasilitas seperti rumah guru. Hal ini dinilai dapat menyulitkan tenaga pengajar yang berasal dari luar daerah. Sebab tenaga pengajar tersebut harus mengeluarkan biaya untuk menyewa tempat tinggal.
“Ini semua perlu diperhatikan. Rencananya kami akan bekerja sama dengan pihak PBS (perusahaan besar swasta) agar dana CSR nya dapat ditujukan ke pembangunan infrastruktur ini. Tidak bisa menggunakan anggaran pemda tahun 2020, sebab masih banyak keperluan,” tutur Sekda Kotim.
(shb/matakalteng.com)
Discussion about this post