SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus berupaya mewujudkan pembangunan Jembatan Mentaya yang membentang dari Sampit ke Mentaya Sebrang. Pembangunan tersebut terkendala dana yang begitu besar.
“Pembangunan jembatan Mentaya dengan panjang mencapai 1,5 kilometer tidak bisa dianggarkan menggunakan APBD, karena APBD kita masih kurang, pembangunan jembatan dianggarkan sekitar Rp1,2 triliun,” kata Halikinnor, Sekda Kotim, Kamis 3 Oktober 2019.
Selain menjadi penghubung, jembatan itu juga diyakini mampu meningkatkan pembangunan dan perekonomian warga di Kecamatan Seranau dan sekitarnya. Pembangunan Jembatan Mentaya Sampit itu merupakan upaya Pemerintah Kotawaringin Timur untuk membuka keterisolasian wilayah.
Seperti diketahui, Kecamatan Seranau merupakan daerah kecamatan paling dekat dengan ibukota kabupaten, namun karena terhalang oleh Sungai Mentaya maka pembangunannya agak tertinggal dibandingkan dengan daerah lain.
Proyek ini nantinya akan dilakukan secara bertahap sehingga butuh waktu agak lama dan menyesuaikan dengan ketersediaan anggaran. Pemerintah Kotim saat ini sedang berupaya meminta bantuan anggaran dari pemerintah Provinsi Kalteng dan pusat.
“Sudah kami ajukan ke pemerintah Provinsi Kalteng dan Pusat agar bisa mendapat tambahan anggaran untuk proyek ini, doakan saja diterima agar segera terealisasi,” tukas Halikin.
(shb/matakalteng.com)
Discussion about this post