SAMPIT – Kapolres Kotawaringin Timur, AKBP Mohammad Rommel melalui Kapolsek Ketapang AKP I Kadek Dwi Yoga Sidhimantra mengimbau kepada pengelola tempat wisata agar memprioritaskan kesalamatan pengunjung mulai dari penyediaan peralatan keselamatan, memasang tanda rambu surut atau dalamnya air dan menyediakan perlengkapan keselamatan lainnya.
Pesan tersebut juga ditekankan kepada orangtua terhadap anaknya agar lebih waspada dan menjaga anak-anaknya. Sebab baru-baru ini terjadi anak tenggelam dan meninggal dunia disalah satu tempat Kota Sampit.
“Perbolehkan saja anak bermain, tapi harus dijaga dan diawasi. Jangan sampai lepas dari pengawasan. Keselamatan harus diutamakan. Kepada para pengelola juga harus menambah petugas pantau atau pengamanan sehingga dapat terdeteksi lebih cepat apabila terjadi sesuatu pada pengunjung,” tukas Kapolsek Ketapang, Sabtu 8 Juni 2019.
Lanjut kapolsek, pihaknya menerima laporan bahwa pada Kamis 6 Juni 2019, seorang anak berusia 10 tahun tewas tenggelam saat berwisata di KM 6, Sampit-Pangkalan Bun. “Dihari itu korban dan keluarganya sedang berwisata. Sekitar pukul 15.00 WIB, korban sempat pamit kepada orangtunya untuk mandi,” ucap kapolsek.
Satu jam berlalu, korban berinisial KAB ini tidak kunjung kembali. Orangtuanya pun berusaha mencari keberadaan korban. Diperoleh informasi jika korban sempat terlihat berenang di salah satu danau buatan yang ada di lokasi wisata itu.
Kejadian ini sontak menghebohkan para pengunjung yang lainnya. Informasi ini pun tersebar dan dilaporkan ke pihak berwajib. Polisi setempat dan Basarnas Pos Sampit menuju ke lokasi kejadian. Jasad korban ditemukan didasar danau setelah 1,5 jam dilakukan pencarian.
“Korban ditemukan sudah tidak bernyawa. Jasadnya ditemukan sekitar pukul 17.30 wib,” sebut AKP I Kadek Dwi Yiga.Setelah itu, jasad korban dibawa ke rumah duka untuk segera dimakamkan.
(shb/matakalteng.com)
Discussion about this post