PANGKALAN BUN – Ditengah upaya Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) yang berjuang memutus mata rantai penyebaran Coronavirus Disease atau Covid-19 di Bumi Marunting Batu Aji, sebanyak 56 warga Desa Karang Sari, Kecamatan Pangkalan Banteng yang merupakan kontak erat dengan 4 pasien positif Covid-19 menolak untuk menjalani pengambilan test swab.
Penolakan tersebut membuat tenaga kesehatan yang sudah siap dan stanby di Puskesmas Karang Mulya menjadi geram, terlebih saat para tenaga kesehatan menggunakan ambulan melakukan penjemputan, warga langsung menutup pintu rumahnya rapat-rapat.
Salah seorang tenaga kesehatan yang bertugas menjemput warga yang akan melakukan Swab, EK membenarkan hal itu. Bahkan ia harus berkeliling desa bersama tenaga kesehatan lainnya, namun warga melakukan penolakan dan menutup pintu rumahnya rapat-rapat.
Ia mengungkapkan, sejatinya ada sebanyak 56 orang warga Karang Sari yang dijadwalkan untuk menjalani pengambilan swab. Namun lantaran penolakan tersebut maka akhirnya dibatalkan. “Ada satu warga yakni embah-embah yang berangkat sendiri dengan sepeda motor, namun belum sampai di Puskesmas terhalang hujan sehingga tidak jadi,” ungkapnya, Senin 1 Juni 2020.
Hal senada diungkapkan nakes lainnya, E menurutnya penolakan tersebut bukan hanya sekali mereka terima, tetapi sudah berulang kali. Menurut salah seorang tenaga kesehatan di Puskesmas Karang Mulya, bahwa jadwal pengambilan sampel swab tersebut sudah direncanakan jauh-jauh hari dilaksanakan di Puskesmas Karang Mulya.
Hal ini dilakukan mengingat keterbatasan antara Desa Karang Sari dan RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun jaraknya terlalu jauh dan orang yang akan diambil swab begitu banyak, maka Puskesmas induk berkoordinasi dengan Dinkes untuk pelaksanaan swab dilakukan di Puskesmas Karang Mulya.
Kemudian kata dia, sejatinya setelah semuanya disiapkan dan pasiennya juga sudah setuju dikonfirmasi ulang H-1 pemeriksaan, dan hari ini 1 Juni 2020 rencana pelaksaannya pukul 14.00 WIB, kita petugas swab ada 9 orang sudah siap dari jam 13.30 WIB, Tapi ternyata pasiennya tidak ada yang mau berangkat,” keluhnya.
“Akibatnya petugas kesehatan di desa kewalahan mengelilingi desa sampai sore karena tidak ada yang membuka rumahnya dan hasilnya pemeriksaan di tunda,” keluhnya. Sementara itu Kabid Pencegahan Penyakit Menular (P2P) Dinas Kesehatan Kobar Jhonffery Sidabalok mengatakan setelah mengetahui kabar tersebut, dirinya langsung melakukan konfirmasi dan meminta klarifikasi dengan Kepala Puskesmas Karang Mulya.
Diakuinya bahwa sempat ada penolakan, dan dalam proses mediasi dari Dinkes menginformasikan adanya penundaan pelaksanaan sehingga diumumkan untuk di tunda dan direncanakan hari Kamis lusa. “Kita sudah lakukan mediasi dan koordinasi baik dengan warga dan Kepala Puskesmas, jadi di tunda Kamis nanti,” pungkasnya.
(ga/matakalteng.com)
Discussion about this post