PANGKALAN BUN – Diusia senjanya yang ke 73 Prof. DR. Birute Mary Galdikas masih menjadi magnet bagi wisatawan dunia di Silversea Expedition Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) ke lokasi Camp Leakey, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar).
Hal itu dibuktikan dengan banyaknya wisatwan yang memintanya untuk mendapingi tujuan utama para turis dari kapal pesiar Silver Discoverer melihat Orangutan feeding platform di TNTP. “Mereka datang khusus untuk melihat Orangutan di habitat asalnya di Camp Leakey.Dan tamu senang sekali bisa melihat Orangutan liar dan bebas di habitat aslinya ”, kata Birute, kepada matakalteng.com Rabu 10 Juli 2019.
Objek wisata TNTP yang sudah mendunia ini juga tidak lepas dari dedikasi Birute terus dipromisikan keberbagai belahan Negara di Eropah, Amerika, Australia dan Asia Jepang dan China.
Cara Birute mempromosikan TNTP diberbagai belahan Negara di dunia, dengan menggelar berbagai pertemuan, study, dengan sejumlah mahasiswa dan para dosen di Universitas, para pakar dan pengamat satwa,para travel kelas dunia,bahkan dengan majalah ‘Discovery’ serta sejumlah Radio dan Telivisi.
Dalam statemen promosinya Birute, menceritrakan tentang kehidupan Orangutan yang nyaris langka di dunia. Bagaimana mereka (orangutan), yang semula hidupnya dikekang oleh manusia,kemudian bisa bebas hidup dihabitatnya di TNTP.
Kemudian bagaimana orangutan saat berpacaran sampai melahirkan anaknya. Semua itu oleh Birute dipaparkan dalam berbagai pertemuan dibelahan dunia. Termasuk sampai sekarangpun fenomena kehidupan orangutan oleh Birute terus disampaikan ketamu-tamu turis yang berkunjung ke TNTP, termasuk kepada 88 turis dari Tim Silversea Expedition, yang berkunjung ke Camp Leakey TNTP.
Dan hasil jerih payah Birute puluhan tahun kerja keras mempromosikan TNTP di belahan Negara di dunia. Maka Prof. DR. Birute Mary Galdikas dan TNTP semakin besar magnetnya, untuk dikunjungi wisatawan manca Negara.
Dengan banyaknya kunjungan wisatawan dunia ke TNTP, menurut Birute pertahun sekitar 25.000 banyak membantu pertumbuhan perekonomian masyarakat Kabupaten Kobar dan pemasukan devisa untuk Negara Indonesia.
“Yang memberikan semangat saya masih kuat mendampingi kunjungan turis ke TNTP, yaitu ketika mereka senang melihat orangutan. Karena mereka para turis, benar-benar belum tahu bahwa orangutan masih banyak hidup di habitatnya di hutan TNTP,” ungkap Birite.
Setelah 88 turis semua kumpul dipintu gerbang Camp Leakey,kemudian mereka masuk secara komvoy menapaki jembatan titian kayu ulin panjang sekitar 1,5 KM. Setelah melewati jembatan kayu, mereka juga harus menapaki jalan tanah setapak yang membelah rimbunnya hutan Tanjung Puting. Setelah menempuh jalan setapak sekitar 3,5 KM, barulah terlihat lokasi tempat persemaian orangutan saat akan diberi makanan.
Dilokasi persemaian itulah 88 turis,dengan serius diam membisu (karena dilarang ada suara keras manusia) mereka dengan tegang dan takjub menunggu detik-detik orangutan besar, kecil muncul dari hutan untuk menyantap makanan yang telah disediakan.
Sebelum orangutan muncul,sejumlah turis sudah siap memasang kameranya masing-masing, untuk mengabadikan orangutan yang akan turun dari hutan dan menyantap makanan yang telah disediakan dipersemean.
“Betul, pada tengah hari atau sore hari kalau kami menyediakan makanan meraka akan muncul dari dalam hutan,untuk memakan makanan yang telah disediakan,” ungkapnya.
(hh/matakalteng.com)
Reproduction and distribution of https://www.matakalteng.com/?p=3323 content to other sites is prohibited without permission.
More information, please contact us.
Discussion about this post