PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menyambut baik alokasi kegiatan Upsus Optimalisasi Lahan Rawa Tahun 2024 dengan luas 81.088 hektare (Ha) dan program perluasan area tanam melalui pompanisasi seluas 22.060 Ha serta program Tumpang Sisip (Tusip) antara sawit dan Padi Gogo seluas 16.562 Ha yang tersebar di 10 dan 9 kabupaten di Kalimantan Tengah.
Hal ini merupakan perwujudan salah satu agenda strategis Presiden RI, yaitu mewujudkan kedaulatan pangan menghadapi darurat pangan di Indonesia. Wakil Gubernur Kalteng, Edy Pratowo, menyampaikan bahwa swasembada pangan merupakan salah satu langkah penting dalam mewujudkan kedaulatan pangan.
Dalam hal ini, optimalisasi lahan rawa dapat dilakukan dengan pendekatan indeks pertanaman dan provitas sawah-sawah eksisting. “Program Upsus Optimalisasi Lahan Rawa di Kalimantan Tengah menjadi langkah penting dalam menjaga ketahanan pangan, mengurangi ketergantungan dari impor beras, serta meningkatkan produktivitas sektor pertanian,” ujar Wagub Edy, Minggu 17 Maret 2024.
Wagub menyebutkan dukungan Pemerintah Pusat untuk menjadikan Kalimantan Tengah sebagai lumbung pangan nasional melalui program Upsus Optimasi Lahan Rawa ini disambut baik oleh Pemerintah Provinsi Kalteng. Diharapkan program ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat serta mampu meningkatkan swasembada pangan di Indonesia.
Sebelumnya pada kegiatan Off Konstruksi Optimasi Lahan Rawa dalam Upaya Khusus (Upsus) Peningkatan Produktivitas Padi di Kabupaten Pulang Pisau, tepatnya di Desa Buntoi, Kecamatan Kahayan Hilir, Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) RI Andy Nur Alam Syah mengatakan Optimasi lahan merupakan salah satu strategi Kementan RI dalam rangka peningkatan produksi padi dan Kalteng menjadi salah satu wilayah untuk memperkuat ketahanan pangan.
“Kami mengapresiasi Pemprov Kalteng dan Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau yang telah mengawal, sehingga seluruh pekerjaan dapat terlaksana dengan baik,” tutur Dirjen Perkebunan Kementan RI Andy Nur Alam Syah.
(vi/matakalteng)
Discussion about this post