PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Tengah (Kalteng) Edy Pratowo menyampaikan berdasarkan data statistik pada tahun 2022, jumlah pemuda di Kalteng dengan kelompok umur 16-30 tahun (UU Nomor 40 Tahun 2009) mencaai 688.352 jiwa atau 25,04% dari jumlah penduduk Kalteng.
Sementara itu, Data Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) di Provinsi Kalteng Tahun 2022 yang dirilis Bidang Pengembangan Pemuda menunjukkan ada 83 OKP di Tingkat Provinsi dan 242 OKP di Tingkat Kabupaten/Kota se-Kalteng.
“Saya yakin kita semua pasti sepakat masa depan bangsa berada di tangan pemuda,” ujar Wagub Edy Pratowo, Jumat 10 Februari 2023.
Oleh karena itu, pembangunan pemuda dinilai sangat penting dan harus menjadi perhatian dalam rangka mewujudkan generasi yang unggul, berkarakter, tangguh, dan memiliki wawasan kebangsaan, sehingga mampu menghadapi berbagai tantangan ke depan yang akan semakin berat.
“Sinergi dan kolaborasi kita semua diperlukan, kita harus punya visi yang sama. Oleh karena itu, Desain Besar Kepemudaan Nasional tentunya harus kita dukung bersama, sebagai panduan dan peta jalan strategis untuk mencapai tujuan pembangunan kepemudaan tersebut,” sebut Edy.
Sementara itu sebelumnya, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi saat melaksanakan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Bidang Kepemudaan di Kalteng belum lama ini mengatakan pihaknya lebih menyorot kepada indeks pembangunan pemuda.
“Kalau kita melihat sekarang berbicara jumlah usia pemuda 16-30 jumlah itu sekitar 65 juta saat ini, kurang lebih 25 % dari jumlah penduduk kita. Kalau kita ingin menuju bonus demografi yang diharapkan pada tahun 2030, tantangan terbesarnya bukan soal usia, tetapi apakah produktif atau tidak produktif dan zaman sekarang anak-anak muda cenderung tidak tertarik untuk menjadi aktivis” sorotnya.
Dalam paparannya ia juga mengatakan bahwa pemuda-pemuda masa depan, yang nantinya menggantikan kita menjadi pemimpin-pemimpin akan terbuai dan juga akan terhambat oleh tantangan-tantangan. Dan salah satu tantangan terbesarnya antara lain lapangan pekerjaan, skill (kemampuan untuk masuk dan beradaptasi ke dunia kerja), kesehatan, kesetaraan gender dan faktor lainnya.
“Kami dari Komisi X ingin menggali isu-isu besar yang dihadapi oleh pemuda-pemuda yang ada di Kalteng, sehingga nantinya akan kami sampaikan kepada Kementerian Pemuda, betapa petingnya untuk mendorong sektor kepemudaan ini mendapat skala prioritas dari negara. Karena ternyata keberpihakan negara terhadap sektor kepemudaan sampai saat ini masih belum terlihat signifikan,” pungkas Dede.
(vi/matakalteng.com)
Dapatkan konten "Perlu Kerjasama Semua Elemen Membangun Pemuda Kalteng" dengan mengirim permintaan melalui email konten@matakalteng.co.id
Discussion about this post