PALANGKA RAYA – Keluarga merupakan lembaga pendidikan informal yang berperan penting dalam pengembangan literasi anak, terutama ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya yang berpengaruh terhadap perilaku perkembangan anak.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispursip) Provinsi Kalimantan Tengah (Prov. Kalteng) Nunu Andriani melalui Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Gemar Membaca Elahni Hajati menyampaikan, Dispursip Kalteng saat ini sudah berusaha keras dalam berbagai program dan kegiatannya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan membawa Perpustakaan mewujudkan lima fungsi perpustakaan yaitu pendidikan, penelitian, informasi, pelestarian dan rekreasi.
“Perpustakaan berbasis inklusi sosial dalam dua tahun terakhir ini sedang digiatkan, yaitu memberdayakan berbagai komunitas, termasuk ibu-ibu dalam keluarga untuk mendapatkan informasi keterampilan yang pada gilirannya menuju kesejahteraan,” terang Elahni, Kamis 9 Februari 2023.
Sementara itu, Ketua Darma Wanita Persatuan (DWP) Kemdikbudristek Teti Aminudin Aziz menegaskan dalam materinya yakni keluarga adalah pintu awal literasi anak berkembang. Budaya baca harus dimulai sejak dini dari keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah yang didukung juga oleh fasilitas perpustakaan untuk meningkatkan minat baca.
“Tentu saja perpustakaan berkontribusi besar dalam membangun masyarakat berpengetahuan untuk menumbuhkan tradisi dan budaya baca di dalam masyarakat,” tegasnya.
(vi/matakalteng.com)
Reproduction and distribution of https://www.matakalteng.com/?p=104751 content to other sites is prohibited without permission.
More information, please contact us.
Discussion about this post