PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Sugianto Sabran menyebutkan sampai dengan tanggal 30 Juni 2022 Pemerintah Kabupaten Barito Selatan menempati peringkat keempat realisasi APBD dari seluruh Kabupaten/Kota se Kalimantan Tengah.
Gubernur mendorong pemkab untuk mencapai target realisasi anggaran triwulan ke-III sebesar 85 persen, Pemkab Barsel perlu melakukan langkah-langkah strategis, salah satunya mempercepat proses pengadaan barang dan jasa.
“Dalam penilaian kinerja pemerintah, serapan anggaran merupakan salah indikator penilaian berjalan lancar atau tidaknya pembangunan di suatu wilayah,” ujarnya. Orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai ini berharap pengelolaan APBD atau APBN yang terencana dapat menghentikan kebiasaan mengebut penyerapan anggaran di akhir tahun.
Gubernur menilai kebiasaan kebut realisasi tidak efisien dan akan menimbulkan berbagai risiko. “APBD dan APBN merupakan salah satu komponen paling penting dalam pemulihan ekonomi, terutama setelah pandemi COVID-19”, imbuhnya.
Sementara itu, Pj. Bupati Barito Selatan Lisda Arriyana memaparkan PAD pada APBD TA. 2022 ditargetkan sebesar 1,002 Triliun Rupiah yang terdiri dari PAD sebesar 98,065 Miliar Rupiah, pendapatan transfer sebesar 896,59 Miliar Rupiah dan lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar 7,34 Miliar Rupiah.
Sementara itu, belanja daerah pada PBD TA. 2022 ditargetkan sebesar 1,019 Triliun Rupiah yang terdiri dari belanja operasi sebesar 680,01 Miliar Rupiah, belanja modal sebesar 179,78 Miliar Rupiah, belanja tak terduga sebesar 26,72 Miliar Rupiah dan belanja transfer sebesar 133,20 Miliar Rupiah.
“Dengan target pendapatan daerah sebesar 1,002 Triliun Rupiah serta target belanja sebesar 1,019 Triliun Rupiah maka terjadi defisit anggaran sebesar 17,7 Miliar Rupiah, dimana nantinya defisit tersebut akan ditutupi dengan pembiayaan Netto”, jelasnya.
Lisda juga memaparkan untuk mendukung peningkatan PAD, Kabupaten Barito Selatan memiliki sejumlah produk unggulan daerah diantaranya nenas parigi, kakao, kerajinan berbahan dasar rotan, purun, enceng gondok dan makanan berbahan dasar nanas parigi dan ikan lokal seperti ikan bilis dan ikan bintahukan.
Lisda menambahkan terkait dengan pembinaan terhadap UMKM, sampai saat ini sudah terdata sebanyak 8.014 UMKM di Kabupaten Barito Selatan. “Melalui Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Barito Selatan telah dilaksanakan beberapa kegiatan pembinaan,” tandasnya.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post