PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) pada bulan April mendatang, akan segera memulai pembangunan kawasan tambak udang vaname. Demikian disampaikan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kalteng H. Darliansjah, Senin 28 Maret 2022.
Dia menyebutkan, beberapa persiapan telah dilakukan seperti mempelajari pembuatan kolam, perhitungan tendon dan bak treatment air yang akan digunakan serta besaran IPAL yang akan dibuat untuk membangun kolam budidaya.
“Beberapa waktu lalu kami mengunjungi Pabrik Pakan Ikan PT. Central Proteina Prima di Sidoarjo Jawa Timur, dari hasil kunjungan tersebut kami direkomendasikan untuk membuat kolam dengan teknik kolam bundar tipe diameter 16,” beber Darliansjah, Senin 28 Maret 2022.
Dia juga menambahkan bahwa pihaknya membahas mengenai saluran air dari laut menuju ke saluran tendon, jenis pompa, besaran pipa dan kincir yang digunakan, daya listrik yang diperlukan, serta peralatan lainnya. Dibahas pula tentang analisa produksi dan analisa penjualan, dimana proyeksi BEP (Break Event Point) dari millennial shrimp estate ini cukup bagus, sekitar 2 sampai 3 tahun sehingga dapat diterapkan di UPT. PBAP Ujung Pandaran.
Mengenai pembangunan shrimp estate di Kabupaten Sukamara, dibahas bagaimana cara pengelolaan shrimp estate dan juga langkah-langkah yang harus ditempuh saat pembangunan shrimp estate dimulai. Beberapa poin yang direkomendasikan antara lain, segera membuat struktur shrimp estate sehingga pada waktu pembangunan nanti akan berdampak baik pada struktur bangunannya.
“Poin penting dan strategis yang telah disepakati dari kunjungan tersebut adalah totalitas dukungan PT. CP Prima mulai dari persiapan, pembangunan konstruksi sampai dengan pengelolaan shrimp estate antara lain bibit udang bersertifikat, pakan produktif, pelatihan dan pendampingan tenaga teknis budidaya tambak, termasuk supervisi tata kelola tambak,” Darliansjah.
Besar harapan produksi budidaya udang vaname berdampak positif sebagai salah satu sumber kekuatan ekonomi baru bagi wilayah pesisir pantai Kalimantan Tengah. “Program shrimp estate ini juga melibatkan masyarakat di sekitar kawasan shrimp estate sehingga diharapkan memberikan dampak sosial ekonomi kemasyarakatan bagi peningkatan pendapatan,” tutup Darliansjah.
Program shrimp estate ini diharapkan mempunyai tata budidaya yang terintegrasi, zero waste (nol limbah), dengan terjadinya hilirisasi perikanan budidaya serta sistem budidayanya menerapkan konsep akuakultur modern yang keberhasilannya akan menjadi trigger bagi daerah lain.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post