PALANGKA RAYA – Rangkaian kegiatan Rakor Budaya se Kalimantan Tengah di Puruk Cahu, Kabupaten Murung Raya diawali beberapa rangkaian kegiatan diantaranya Peletakan Batu Pertama Pembangunan Lopo Betang Perdie M. Yoseph yang berada di Bumi Perkemahan Pramuka Puruk Cahu Seberang , Selasa 22 Maret 2022.
Mewakili Pemerintah Provinsi Kalteng, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Hj. Adiah Chandra Sari menyebut bahwa pembangunan Lopo Betang PMY di Puruk Cahu memiliki nilai strategis dalam upaya pelestarian kebudayaan, khususnya pelestarian bangunan bersejarah yang memiliki nilai kearifan lokal.
“Dengan dibangunnya Lopo Betang ini berarti sudah menjadi salah upaya melestarikan. Diharapkan Falsafah Huma Betang jangan sampai suatu saat hanya menjadi cerita, bahkan generasi penerus hanya bisa melihat dari literatur, sementara fisiknya sudah punah, karena kurangnya perhatian terhadap pelestarian,” ungkap Diah.
Agar generasi mendatang masih dapat mengenal situs-situs budaya, Adiah menilai pelestarian bangunan budaya harus terus dikembangkan. Menurutnya, upaya pelestarian bangunan budaya harus terus dikembangkan, agar kelak generasi penerus dapat mengenal dan mencintai situs-situs budaya yang ada.
Sementara itu, Bupati Perdie M. Yoseph menjelaskan bangunan dua unit Lopo Betang Perdie M. Yoseph ini dibangun secara bertahap diatas lahan seluas 2,7 Ha dari luas lahan tersedia 9,4 Ha. Sesuai rencana area ini, merupakan bagian dari detail tata ruang terbuka hijau seluas 78 Ha yang ada di Kota Puruk Cahu. Pembangunan Lopo Betang berada di jalur lalu lintas keluar masuk menuju Kota Puruk Cahu Kabupaten Murung Raya.
“Ketika orang masuk atau keluar secara tidak langsung tergambar di benak pikiran suku dayak punya kebanggaan memiliki Rumah Betang atau Lopo Betang, dan jangan sampai nilai budaya kita sendiri sedikit demi sedikit akan kehilangan identitas,” ucapnya.
Pembangunan Lopo Betang Kembar untuk tahap pertama tahun ini dibangun satu unit berukuran 41 M x 29 M dan selanjutnya akan dibangun pada tahun 2023, bangunan ini menggambarkan sebuah kekuatan identitas dayak yang membumi dan seimbang. Perdie menargetkan pembangunan akan selesai pada tahun 2023 dan diresmikan bertepatan Hari Jadi ke 21 Kabupaten Murung Raya.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post