PALANGKA RAYA – Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kalimantan Tengah melaksanakan pantauan harga pasar di sejumlah tempat perbelanjaan di Kota Palangka Raya seperti Pasar Besar, Sendys Swalayan, Sub Distributor, distributor dan pedagang eceran, Senin 21 Maret 2022.
Asisten Perekonomian Pembangunan Leonard S. Ampung menyebut kegiatan sidak pasar ini dalam rangka memastikan stabilitas harga, stok persediaaan dan distribusi barang di Kota Palangka Raya aman, lancar terkendali menjelang Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2022/1443 H.
“Hari ini kami melaksanakan pantauan harga pasar dalam rangka kita memantau harga, terutama minyak goreng. Selain itu kami juga memantau harga dan ketersedian gula pasir, beras, telur serta daging,” sebut Leonard.
Dia menambahkan berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan diketahui bahwa untuk minyak goreng saat ini stoknya di pasaran sudah tidak mengalami kekosongan, hanya saja untuk harga para pedagang mengikuti mekanisme pasar.
“Untuk harga minyak goreng saat ini para pedagang mengikuti mekanisme pasar, dimana mereka menjual stok minyak goreng dengan harga terdahulu. Saat ini minyak goreng yang beredar dipasaran harga mulai dari Rp 24.000 per liter,” ungkap Leonard.
Sandy, Kepala gudang Kahayan Niaga Utama yang menjadi distributor sejumlah merek minyak goreng mengungkapkan, untuk harga saat ini pihaknya menggunakan harga standar gudang. Dimana pihaknya menjual minyak goreng dengan harga Rp 24.600 – Rp 25.000 per liter sesuai dengan merek.
Dia bahkan mengungkapkan pasca dicabutnya harga subsidi pasokan minyak goreng dari produsen sudah mulai lancar, hanya saja untuk permintaan di lapangan saat ini mengalami penurunan. Ia mengaku permintaan sendiri dari toko tidak sebanyak waktu masih diberlakukannya harga subsidi.
“Setelah harga subsidi dicabut sudah mulai lancar jumlah barang yang masuk, cuma penjualan saja yang agak menurun karena harga masih penyesuaian di lapangan. Harga paling rendah untuk minyak goreng kami jual Rp 24.600 per liter, paling tinggi untuk merek Tropical sekitar Rp 25.000 per liter. Harga ini merupakan harga distributor, beda dengan harga pasar,” jelasnya.
Sementara menjelang Bulan Ramadan, Sandy mengaku pihaknya belum dapat memastikan perkiraan jumlah permintaan. Pasalnya saat ini kondisi dilapangan disebutkannya para pedagang masih melakukan penyesuaian dengan harga baru.
“Jelang bulan Ramadan biasanya akan terjadi peningkatan permintaan tapi untuk saat ini masih belum bisa perkirakan berapa banyak akan terjadi peningkatan mengingat harga masih penyesuaian dari subsidi ke non subsidi,” tutupnya.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post