PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Sugianto Sabran menyatakan komitmennya dalam peningkatan kualitas kesehatan di Kalteng. Guna mewujudkan komitmen tersebut gubernur telah menginstruksikan agar seluruh RSUD tidak boleh menolak pasien tak mampu untuk berobat.
“Kesehatan masyarakat Kalteng sangat berarti bagi saya. Sejak awal saya perintahkan seluruh RSUD, Bupati/Wali Kota se-Kalteng tidak boleh menolak orang susah, orang miskin berobat,” tegasnya, Kamis 23 Desember 2021.
Tidak hanya itu gubernur pun meminta rumah sakit untuk terus melengkapi alat kesehatan serta tenaga kesehatan dan perawat rumah sakit agar memadai dalam pelayanannya. Bahkan, Gubernur mendukung peningkatan kapasitas Nakes melalui beasiswa pendidikan lanjut.
“Pemprov telah mengajukan permohonan bantuan RS Jantung Harapan Kita dan Dirjen Yankes Kemenkes RI untuk dapat mewujudkan harapan kami melakukan bedah jantung terbuka yang akan dilaksanakan di Kalteng paling cepat tahu 2023 agar masyarakat Kalteng tidak harus berobat keluar daerah. Kami siap melakukan perubahan demi pelayanan pada masyarakat Kalteng,” ungkap Gubernur.
Sementara itu Direktur RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya, Yayu Indriati mengucapkan terima kasih atas perhatian gubernur dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Kalteng.
“Kami sangat berterima kasih sekali ada dukungan Bapak Gubernur untuk program beasiswa yang akan kita pertajam dalam dialog nanti,” ungkap dr. Yayu Indriaty.
Lebih lanjut Yayuk membeberkan hal tersebut telah menjadi perhatian khusus dimana pada tahun 2023-2024 RSUD Doris Sylvanus menargetkan mulai melakukan operasi bedah jantung terbuka. Tahun 2025 peningkatan jejaring dan RSUD Doris Sylvanus menjadi pusat penelitian penyakit jantung dan pembuluh darah di Kalteng.
Sebagai informasi saat ini untuk penanganan penyakit lainnya RSUD Doris Sylvanus telah memiliki Gedung hemodialisis cuci darah yang dibangun dan diserahkan oleh PT. Tawada Health Care. Gedung Hemodialisis ini merupakan fasilitas penting bagi layanan cuci darah yang diperlukan bagi pasien gagal ginjal kronis yang jumlahnya cukup banyak.
“Kami melakukan 1000 tindakan dalam satu bulan. Jadi, ini sangat berarti sekali. Dengan penambahan, dari 15 mesin menjadi 34 mesin, akan memberi keringanan bagi masyarakat yang membutuhkan dan pekerjaan rumah kami cuci darah bagi pasien anak-anak yang akan kita kembangkan,” ujar Yayu.
Diketahui sebelumnya, Pemprov Kalteng menggelar Dialog Interaktif dengan Tenaga Kesehatan (Nakes) Provinsi Kalteng yang berlangsung secara langsung dan virtual di Aula Jaya Tingang, Kompleks Kantor Gubernur, Rabu 22 Desember 2021. Acara tersebut dirangkai dengan peresmian gedung hemodialisis, penyerahan hibah generator oksigen, dan launching logo baru RSUD Doris Sylvanus.
Pada kegiatan tersebut Gubernur secara resmi meluncurkan logo baru RSUD Doris Sylvanus dan menandatangani prasasti peresmian Gedung Hemodialisis senilai Rp 3,6 miliar lebih yang dihibahkan oleh PT. Tawada Healthcare, disusul penyerahan hibah oksigen generator dari Kadin Provinsi Kalteng senilai Rp 453 juta lebih.
Generator oksigen yang dihibahkan oleh Kadin Provinsi Kalteng, berfungsi mengambil oksigen dari udara bebas yang memiliki kemurnian 98%. Sehari per jamnya dapat mengisi 3 tabung kapasitas 6 meter kubik. “Dengan demikian, kebutuhan oksigen di masa datang tidak menjadi sesuatu yg sulit,” pungkas Yayu.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post