PALANGKA RAYA – Sekretaris Daerah Kalimantan Tengah, Fahrizal Fitri mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah bersama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) akan secara aktif melakukan pemantauan harga pasar.
Fahrizal menyebutkan pemantauan harga pasar ini sebagai upaya check and balance kewajaran harga di pasar, memanfaatkan pasar penyeimbang, kandang penyangga, kolam penyangga dan supply chain daging ayam ras beku untuk menjaga stabilitas harga.
“Langkah ini dilakukan sebagai upaya menjaga stabilitas harga barang dan jasa selama periode Ramadhan dan Idul Fitri 1442 H. Diharapkan melalui peran aktif masyarakat, didukung oleh pemantauan yang dilakukan secara kontinyu oleh TPID, stabilitas harga barang dan jasa selama periode bulan Ramadhan dan Idul Fitri akan tercapai,” ujar Fahrizal, Jumat 23 April 2021.
Dia menambahkan, TPID Kalteng bersama KPwBI Kalteng juga tengah mencermati perkembangan ekonomi terkini serta meningkatnya optimisme masyarakat terhadap program vaksinasi Covid-19 yanh memberikan sinyal positif pada pemulihan ekonomi daerah.
Senada Kepala KPwBI Kalteng, Rihando mengungkapkan berdasarkan Data Google Mobility Report sampai dengan Maret 2021, menunjukkan mobilitas masyarakat Kalteng di tempat umum menunjukkan peningkatan terutama pada kategori Grocery & Pharmacy (Pasar, Supermarket, Apotek) dan Transit Stations (Halte, Terminal, bandara). Hal ini mencerminkan pulihnya aktivitas masyarakat yang diperkirakan akan mendorong konsumsi Rumah Tangga pada Triwulan I-2021.
“Pada lapangan usaha perdagangan, kinerja sektoral diperkirakan membaik seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat dan program vaksinasi yang diselenggarakan. Demikian halnya pada LU konstruksi, dampak Proyek Nasional Strategis Food Estate Kalteng turut mengakselerasi program pembangunan jalan dan irigasi tahun 2021 khususnya di Kabupaten yang menjadi lahan PSN Food Estate,” ungkap Rihando.
Selain itu, Kinerja usaha pertambangan juga diprakirakan mengalami peningkatan kinerja seiring dengan perbaikan harga batu bara dan meningkatnya aktivitas industri di beberapa negara mitra yang mengalami pemulihan ekonomi lebih cepat.
Hal yang sama juga terjadi pada LU pertanian dan industri pengolahan yang tetap tumbuh positif didorong masih terjaganya permintaan CPO domestik seiring berlanjutnya program B30 serta tetap tingginya permintaan CPO global terutama Tiongkok dan memburuknya produksi minyak nabati lain dari negara penghasil di Amerika Selatan yang turut mendongkrak harga CPO global.
Sebagai upaya menjaga momentum pemulihan ekonomi yang tengah terjadi di daerah khususnya pada pandemi, KPwBI Kalteng mendorong masyarakat untuk menggunakan transaksi pembayaran secara nontunai melalui digital banking, uang elektronik dan kanal pembayaran QRIS (QR Code Indonesian Standard) sekaligus meminimalisir kontak fisik.
Selain itu perlunya dukungan seluruh pihak kepada UMKM dan wisata Lokal dengan menciptakan permintaan baru, baik melalui digitalisasi, himbauan kepada Aparatur Sipil Negara, instansi, dan perbankan di daerah untuk menggunakan produk UMKM dan berwisata lokal dalam rangka mendukung ekonomi daerah.
“Selanjutnya yang tidak kalah penting adalah akselerasi penyaluran dana bansos Pemerintah daerah melalui elektronifikasi transaksi termasuk implementasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah (ETP) dalam mendukung inklusi keuangan di pusat dan daerah serta pemerataan kesejahteraan rakyat,” pungkas Rihando.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post