PALANGKA RAYA – Menindaklanjuti pertemuan webinar Peluang Kerja Sama Investasi Sektor Teknologi Biomassa di Kalimantan Tengah (Kalteng) yang difasilitasi Konsulat Jenderal Ri Toronto-KBRI Kanada pada hari Selasa, 23 Maret 2021 lalu.
Konjen Toronto langsung melayangkan surat kepada Gubernur Kalimantan Tengah Up. Kepala DPMPTSP, Kepala Disdagperin dan Kadis ESDM Provinsi Kalteng tertanggal 25 Maret 2021 perihal Tindak Lanjut Virtual Meeting dengan DPMPTSP Kalteng terkait Peluang Investasi dan Perdagangan dengan Kanada.
Surat dimaksud merupakan bukti keseriusan Pemerintah Kanada untuk berinvestasi di Kalimantan Tengah. Kepala Konjen RI Toronto Leonard F. Hutabarat, Ph.D. melalui surat tindak lanjut virtual menyampaikan bahwa salah satu perusahaan Kanada Orion Eco Solution Inc. tertarik melakukan investasi di Indonesia.
Peluang investasi dimaksud terutama di sektor Teknologi Biomassa dengan proyek Manufaktur Mesin BFC 250-300 diesel oil/biomassa teknologi dan proyek penghasil fuel, proyek ini membutuhkan lahan sedikitnya 10 Ha untuk pabrik dan storage serta limbah pertanian minimum 8 ton per hari dan limbah organik sampah.
Mesin ini memiliki kapasitas produksi sebanyak 250 liter hingga 3000 liter per jam. Menanggapi keseriusan calon investor Toronto Kanada, Kepala DPMPTSP Kalteng Suhaemi mengatakan bahwa pihaknya akan melaporkan peluang baik ini kepada Gubernur Kalimantan Tengah.
“Kami akan segera melaporkan kepada gubernur terkait ajakan kerjasama dengan Toronto, untuk mendapatkan dukungan dan persetujuan dan berkoordinasi dengan instansi terkait, agar investor Toronto Kanada dapat segera merealisasikan investasi di Kalimantan Tengah, Bumi Tambun Bungai Bumi Pancasila ini,” ujarnya, Senin 29 Maret 2021.
KJRI Toronto akan menindaklanjuti peluang investasi ini dengan calon investor begitu Pemprov Kalteng dapat memberikan kepastian terkait insentif dan informasi mengenai harga raw material, biaya transportasi, perkiraan insentif untuk carbon tax dan renewable fuel, UMR dan biaya landfilling. D
Disamping sektor teknologi biomassa, Kepala Konjen RI Toronto juga berharap dalam waktu dekat dapat terealisasi juga kerja sama dengan beberapa perusahaan Kanada di berbagai bidang. Pertama, Investasi di sektor Pertambangan Pasir Kuarsa hingga Pembangunan Industri Pabrik Kaca dengan target untuk diekspor kembali ke sejumlah negara, termasuk Kanada.
Statistik Kanada mencatat bahwa negara yang menjadi eksportir kaca terbesar Kanada adalah Cina, India dan Amerika Serikat. Kedua, Investasi di sektor Pembangunan Smelter Biji Besi. Peluang ini cukup potensial mengingat beberapa investor Kanada juga sangat berminat Investasi di bidang tersebut dan berharap bahwa perusahaan mitra Indonesia memiliki kapasitas produksi antara 100.000-300.000 matrik ton per bulan.
Ketiga, Investasi di sektor Pengelolaan Hutan Tanaman Industri (HTI). KJRI Toronto akan mendorong Investor Kanada berinvestasi di Kalimantan Tengah, khususnya yang bergerak di bidang industri manufaktur seperti produk mebel kayu dan rotan untuk diekspor kembali ke Kanada. Hal ini dikarenakan adanya trend peningkatan nilai impor produk furniture oleh Kanada dalam 5 (lima) tahun terakhir.
Kepala Konjen RI Toronto Kanada berharap dalam waktu dekat Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui DPMPTSP berkenan menyampaikan proposal terkait tiga sektor tersebut di atas dan informasi lain yang akan menjadi perhatian calon investor adalah kalkulasi Return Of Investment (ROL) dan jangka waktunya. Investor Kanada pada umumnya mengharapkan adanya insentif tertentu yang dapat diberikan Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah.
(vi/matakalteng co.id)
Discussion about this post