PALANGKA RAYA – Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah (Prov. Kalteng) Fahrizal Fitri mewakili Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran membuka secara langsung sekaligus pimpin Rapat Terbatas dalam rangka Pengawalan Program Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) di Provisi Kalteng, bertempat di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Jumat 5 Februari 2021.
Sekretaris Daerah Provisi Kalteng Fahrizal Fitri menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang setingginya atas perhatian dan dukungan Pemerintah Pusat, khususnya komitmen yang kuat dari Kementerian Pertanian terhadap pelaksanaan Food Estate di Kalteng.
“Pada kesempatan ini, atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setingginya atas perhatian dan dukungan Pemerintah Pusat, khususnya komitmen yang kuat dari Kementerian Pertanian terhadap pelaksanaan Food Estate di Kalimantan Tengah,” ucap Fahrizal Fitri saat membacakan sambutan tertulis Gubernur Kalteng.
Fahrizal Fitri mengungkapkan, rencana tanam lokasi eksisting untuk pengembangan Food Estate seluas 30.000 Hektare (Ha) yang mulai dilaksanakan Tahun 2020, perkembangan sampai saat ini yakni di Kabupaten Pulang Pisau, areal eksisting seluas 10.000 Ha, telah dilaksanakan olah tanah seluas 9.837 Ha dan yang sudah tanam seluas 8.838 Ha.
Untuk, Kabupaten Kapuas, areal eksisting seluas 20.000 Ha, telah dilaksanakan olah tanah seluas 19.669,5 Ha dan yang sudah tanam seluas 9.900 Ha. Disebutkan oleh Fahrizal, tidak semua lahan dapat ditanami karena curah hujan yang sangat tinggi, sehingga mengakibat genangan air yang cukup tinggi.
Sementara untuk areal lahan yang sudah ditanam periode Oktober 2020, saat ini sudah siap dipanen dan diperkirakan puncak panen pada minggu kedua sampai dengan Minggu ketiga bulan Februari 2021 ini.
Terkait pemberitaan yang menyebutkan adanya gagal panen dilokasi Food Estate, Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng mengatakan bahwa Gubernur Kalteng beserta jajarannya sudah memantai langsung perkembangan dilapangan pada tanggal 2 Februari 2021 lalu.
“Memang ada sebagian kecil, dibawah 10 Ha yang hasilnya 2 ton perhektare. Salah satu penyebab rendahnya hasil tersebut, karena petani menanam dengan sistim tabur langsung, tidak pindah tanam bibit,” jelas Fahrizal.
Terkait kedatangan Presiden dan Menteri Pertanian yang akan melakukan panen raya di lokasi food Estate, berdasarkan hasil pantauan diketahui lahan yang sudah ditanam berpotensi menghasilkan hasil panen berkisar 5 – 6 ton perhektare. Presiden RI melalui Menteri Pertanian mempercayakan program Food Estate di Kalteng.
Program Food Estate merupakan salah satu dari Proyek Strategis Nasional (PSN) tahun 2020-2024 di bawah kendali dan pengawasan langsung dari Presiden RI Joko Widodo yang menjadikan lahan eks-pengembangan lahan gambut (eks PLG) di Provinsi Kalteng sebagai bagian rencana dari lokasi program pengembangan tanaman pangan untuk lumbung pangan baru di luar pulau Jawa.
Hal ini menunjukan betapa seriusnya Pemerintah Pusat memberikan Perhatian terhadap kemajuan Bumi Tambun Bungai Kalimantan Tengah.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post