PALANGKA RAYA – Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) RI Hartono, menghadiri langsung panen perdana tanaman padi di lokasi Demonstration Farm Pemanfaatan Lahan Gambut Terdegredasi, Desa Talio Hulu, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Kamis 28 Januari 2021 kemarin.
Diketahui sebelumnya, bahwa Demfarm Ketahanan Pangan yang dilakukan oleh Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) RI ini merupakan salah satu upaya untuk mencegah krisis pangan dan menjaga ekonomi masyarakat selama pandemi Covid-19.
Memperhatikan situasi dan ancaman kelangkaan pangan serta krisis perekonomian, BRGM merintis budidaya tanaman pangan di Desa Talio Hulu dengan menggunakan pendekatan corporate farming (korporasi petani).
Konsep yang dilakukan adalah mendampingi implementasi kegiatan budidaya sampai para petani siap melakukan implementasi secara mandiri. Pendampingan BRGM kepada para petani di Desa Talio Hulu bukan hanya dalam aspek pembiayaan, tetapi juga dalam aspek teknis.
BRGM melibatkan para ahli untuk melakukan pendekatan ilmiah dalam budidaya tanaman pangan di lahan gambut tersebut. Hal ini dilakukan agar produktivitas tanaman pangan dapat terus dikembangkan dengan teknologi serta ilmu pengetahuan terkini.
“Pertama, tadi membuat lahan lebih produktif agar bisa menghasilkan padi yang lebih banyak karena yang membutuhkan juga semakin banyak. Kemudian memberikan lapangan dan kesempatan kerja bagi Bapak/Ibu sekalian yang terdampak Covid-19. Oleh karena itu, kita, (beserta) Bapak/Ibu sekalian mencoba mengolah lahan gambut dengan tanpa bakar bisa (atau) enggak. Nah, ini yang sekarang kita lihat di situ,” kata Kepala BRGM RI Hartono pada kesempata itu.
Ia juga menyebutkan mengolah lahan di gambut perlu ‘perintilan’ (kebutuhan peralatan) yang banyak. Termasuk mengelola tata air mikro, ini yang kalau dikerjakan sendiri oleh perorangan akan kesulitan. Oleh karena itu, mengolah lahan pertanian di lahan gambut pastinya diperlukan usaha yang dilakukan bersama sehingga bisa lebih serempak.
Pemerintah Indonesia sendiri menggagas Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) bertajuk Food Estate (FE), dan BRGM RI melalui kegiatan Demonstration Farm (Demfarm) turut berpartisipasi dalam bentuk revitalisasi lahan gambut
Fase awal program PEN FE oleh BRGM ini telah dilalui, yaitu satu musim tanam pada bulan Oktober-Maret. Saat ini lahan budidaya yang ditanami untuk produksi padi tersebut memasuki masa panen, yaitu bulan Januari-Maret 2021 sehingga BRGM menyelenggarakan kegiatan Panen Perdana sebagai bentuk dorongan kepada masyarakat dan stakeholders lokal demi keberlanjutan program budidaya tanaman pangan di lahan gambut ke depannya.
Selain itu, tujuan BRGM melakukan kegiatan Panen Perdana ini antara lain untuk menyosialisasikan capaian kegiatan Demfarm budidaya pertanian tanaman pangan di lahan gambut, mendorong kelompok masyarakat agar lebih bersemangat dalam meneruskan dan memperluas kegiatan demfarm budidaya pertanian di lahan gambut untuk musim tanam selanjutnya, dan meneruskan proses mengkorporasikan kelompok tani untuk budidaya tanaman pangan di lahan gambut.
“Nah model ini, yang coba kita terapkan, Bapak/Ibu sekalian sudah melakukan dengan baik, kita masih punya dua rotasi lagi. Moga-moga (semoga) ini bisa menjadi modal untuk Bapak/Ibu sekalian melanjutkan dengan kelompoknya masing-masing. Kemudian Pemerintah masih akan tetap mendampingi, tetapi tidak se-intens (sesering) sekarang,” kata Hartono kepada para Petani di Desa Talio Hulu.
Secara garis besar, Hartono mengungkapkan bahwa lahan gambut adalah sumber daya alam yang wajib dimanfaatkan sebaik-baiknya dan dengan bijaksana. Artinya, tidak semua lahan gambut itu harus dikonservasi, tidak boleh diapa-apakan, sementara masyarakat membutuhkan. Namun tidak berati semua lahan gambut dapat dibuka.
Hartono menyampaikan harapan besarnya kepada para petani Desa Talio Hulu beserta dukungan jajaran Pemerintah Daerah terkait dalam menyukseskan program PEN Food Estate di Lahan Gambut, Kalimantan Tengah.
“Saya berharap ini bisa menjadi semacam percontohan nantinya untuk daerah lain yang kondisinya seperti ini juga (untuk) dibuka, maka bisa melihat langsung dan berinteraksi dengan Bapak/Ibu sekalian bagaimana mengelola gambut dengan budi daya padi dengan baik,” pungkas Hartono.
(vi/matakalteng.com)
Reproduction and distribution of https://www.matakalteng.com/?p=36154 content to other sites is prohibited without permission.
More information, please contact us.
Discussion about this post