PALANGKA RAYA – Plt. Gubernur Kalimantan Tengah, Habib Ismail bin Yahya menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (BI) Tahun 2020 yang dilangsungkan secara virtual dan diikuti dari ruang rapat Plt. Gubernur, Kantor Gubernur, Palangka Raya, Kamis 3 Desember 2020.
Pertemuan ini menghadirkan Keynote Speech yakni Presiden RI Joko Widodo yang menyampaikan arahannya mengenai langkah-langkah strategis yang akan diambil oleh Pemerintah dalam rangka mengembalikan kondisi perekonomian bangsa dampak dari pandemi Covid-19 yang melanda dunia.
Presiden RI Joko Widodo dalam arahannya mengatakan, kerja keras Bangsa Indonesia menghadapi pandemi selama 9 bulan mulai menampakan hasil dan sinyal positif. Berdasarkan laporan yang diterima oleh Presiden Joko Widodo per 03 Desember 2020, kasus aktif Covid-19 di Indonesia lebih rendah dari rata-rata dunia.
“Sinyal positif perekonomian sudah jelas, semakin jelas, kerja keras kita mulai menampakan hasil pada Triwulan ke II 2020, ekonomi kita terkontraksi -5,32%, pada Triwulan ke III 2020 terkontraksi -3,49%. Artinya, telah melewati titik terendahnya, titik balik menuju baik, trend positif membaik”, ucap Presiden.
Bersamaan dengan momentum ini, Presiden yakin Indonesia akan bergerak lagi ke arah positif di Triwulan ke IV dan seterusnya. Sejalan dengan ini industri pengolahan yang merupakan kontributor terbesar di GDP menunjukan perbaikan di Oktober 2020. Perbaikan didukung oleh peningkatan import, bahan baku di Bulan Oktober. Neraca perdagangan mengalami surplus 8 miliar Dolar AS di Triwulan III 2020 turut mendukung ketahanan sektor eksternal.
Momentum pertumbuhan yang positif ini tentu harus dijaga, tetap berhati-hati, tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, waspada agar jangan sampai terjadi gelombang kedua yang akan sangat merugikan upaya dan pengorbanan yang telah dilakukan.
“Kita harus fokus bergerak kedepan, fokus kepada upaya-upaya untuk keluar dari pandemi, mempersiapkan vaksin dan program vaksinasi dengan cermat agar kita bisa bangkit dan pulih dari pandemi. Pemerintah berketetapan hati melakukan reformasi struktural membenahi regulasi yang kompleks dan birokrasi yang rumit”, tambah Presiden.
Presiden berharap BI mengambil bagian yang lebih signifikan dalam reformasi fundamental yang sedang digulirkan, berkontribusi lebih besar untuk ikut menggerakan sektoriel, mendorong penciptaan lapangan kerja baru dan membantu para pelaku usaha terutama UMKM agar bisa kembali produktif.
Selanjutnya, Plt. Gubernur Habib Ismail bin Yahya juga menyampaikan apresiasi pada Bank Indonesia atas terselenggaranya pertemuan tahunan ini yang menjadi media komunikasi pemerintah daerah, BI dan lembaga/instansi lainnya dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Plt. Gubernur Habib Ismail bin Yahya mengharapkan seluruh pemangku kepentingan tetap memberi perhatian dalam membangun optimisme pemulihan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat Kalteng.
“Terkhusus untuk instansi pemerintah, saya mengimbau untuk mengoptimalkan penyerapan belanja pemerintah pada tahun 2021 dan melakukan formulasi kebijakan stimulus ekonomi skala besar menyesuaikan kemampuan anggaran masing-masing pemerintah, dengan harapan mampu meningkatkan peredaran uang di tengah masyarakat dan mengatasi kontraksi ekonomi akibat pandemi COVID-19,” pungkas Plt. Gubernur Habib Ismail bin Yahya.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post