PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) terus berusaha meningkatkan konektifitas antar wilayah di Kalteng, salah satunya dengan membangun jembatan penghubung.
Pembangunan jembatan Muara Teweh – Jingah menggunakan dana sharing Pemprov Kalteng bersama Pemerintah Kabupaten Barito Utara sejak tahun 2015.
Pemprov Kalteng dalam hal ini memberikan bantuan sebesar Rp 30 miliar pada tahun 2017 yang digunakan untuk membangun bangunan atas jembatan yang terbuat dari beton dan memiliki bentang tengah rangka baja sepanjang 120 meter.
“Pembangunan dimulai tahun 2015, pada tahap pertama menggunakan APBD Kabupaten dan tahap kedua menggunakan dana sharing dengan Pemprov Kalteng. Pada tahap ketiga hingga tahap ke lima menggunakan APBD Kabupaten hingga selesai di tahun 2020,” ujar Shalahuddin, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kalteng.
Shalahuddin juga menambahkan usai melakukan uji coba jembatan, akan dilakukan kajian oleh tim ahli sebelum nantinya akan dibuka untuk umum. Diharapkan jebatan ini akan memotong waktu perjalanan menjadi lebih singkat, hingga meningkatkan pertumbuha perekonomian di wilayah Barito Utara dan sekitarnya.
Sementara itu, Bupati Barut H. Nadalsyah, menyampaikan pekerjaan pembangunan jembatan tersebut telah rampung 100 persen. Meskipun sudah digunakan untuk pejalan kaki, namun untuk dilewati oleh kendaraan roda dua dan empat dilakukan tes dahulu, agar aman nantinya.
“Jembatan ini merupakan tipe C, dengan berat maksimal 110 ton. Nantinya setelah tes dilakukan uji coba dan dinyatakan layak kami akan membuat peraturan bupati (Perbup) mengenai spesifik kendaraan yang melintasi jembatan dengan kapasitas berat yang nanti ditetapkan,” kata Nadalsyah.
Sebelumnya juga, tahun 2018, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, telah meninjau pengerjaan tersebut untuk mengetahui pembangunan dengan menggunakan dana sharing tersebut telah dilaksanakan dengan baik.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post