PALANGKA RAYA – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Tengah, Dra. Lilis Suriani, MM.,MM.RS, mengatakan, diversifikasi pangan merupakan salah upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan dengan memperhatikan sumber daya, kelembagaan, dan budaya, serta kearifan lokal.
“Penganekaragaman pangan dapat kita lakukan dengan cara mudah yaitu cukup mengonsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman,” ujar Lilis, pada kegiatan Gerakan/Kampanye Diversifikasi Pangan tahun 2020, di Palangka Raya.
Ditambahkan Lilis, diversifikasi pangan lokal merupakan salah satu upaya pengenekaragaman pola konsumsi pangan pada masyarakat. Momentum ini dapat dimanfaatkan oleh pemerintahan daerah untuk menstimulasi pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di pedesaan.
Selain itu, penganekaragaman konsumsi pangan dinilai dapat mengurangi ketergantungan konsumen pada satu jenis pangan. Penganekaragaman konsumsi pangan menjadi fondasi dari keberlanjutan ketahanan pangan dan memiliki dimensi pembangunan yang sangat luas, baik dari aspek sosial, ekonomi, politik maupun kelestarian lingkungan.
“Pola konsumsi pangan masyarakat saat ini yang belum beragam, bergizi, seimbang dan aman, ditunjukkan dengan tingginya konsumsi karbohidrat khususnya beras dibandingkan dengan sumber pangan lainnya menyebabkan tingginya kebutuhan masyarakat akan beras,” jelasnya.
Terjadinya pergeseran pola konsumsi masyarakat yang senang mengonsumsi makanan instan menjadi penyebab tingginya permintaan akan pangan yang sebagian besar berbahan baku terigu. Hal ini pada akhirnya menjadi permasalahan tersendiri dalam penyediaan pangan bagi masyarakat.
Provinsi Kalimantan Tengah merupakan daerah yang kaya akan sumber pangan lokal, namun sampai saat ini produk olahan pangan lokal masih belum dapat bersaing dengan olahan pangan berbasis terigu baik dari segi kualitas maupun harganya.
Oleh karena Dinas Ketahanan pangan terus berupaya mengenalkan produk-produk pangan lokal pada masyarakat, dan mengembangkan industri pengolahan pangan yang berorientasi pada bisnis serta berbasis pada potensi pangan lokal.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post