PALANGKA RAYA – Sebanyak 2.400 alat tes cepat atau rapid tes diberikan pemerintah pusat kepada pemerintah provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng). Namun alat rapid test ini sendiri tidak digunakan untuk umum karena akan di khususkan bagi tenaga medis.
Disampaikan oleh Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Kalteng, Leonard S. Ampung, 2.400 Rapid Diagnose Test (RDT) ini telah didistribusikan ke seluruh rumah sakit rujukan di Kalimantan Tengah, dan rumah sakit kabupaten lainnya.
Ditegaskanya bahwa RDT ni ditujukan untuk tenaga medis dan kelompok rentan terpapar Covid-19. Spesifikasi RDT yang digunakan memiliki sensitifitas 86,43 persen dengan spesifiksitas 99,57 persen dengan lama pembacaan 15 menit-20 menit.
“Pelaksanaan test sendiri telah dilakukan sejak tanggal 31 Maret 2020 lalu, hingga hari ini 3 April 2020 sudah dilakukan test terhadap 80 orang dengan konfirmasi hasil negative,” ujar Leonard.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kalteng, Suyuti mengatakan bahwa hasil dari Rapid test ini tidak dapat dijadikan patokan karena rapid test ini hanya bersifat screening bukan diagnosis pasti. Rapid test sendiri sensitifitasnya hanya 60 persen dengan resiko hasil positif/negative sekitar 40 persen.
Dalam hal ini Suyuti menjelaskan bahwa alat rapid tes ini hanya mendeteksi antibody, ketika antibodi terbentuk maka ada kemungkinan bahwa yang bersangkutan telah terpapar Covid-19 selama beberapa hari.
“Alat ini hanya memberikan hasil apabila orang tersebut telah terpapar virus. Pelaksanaan tes sendiri dilaksanakan sesuai dengan permintaan masing-masing rumah sakit, dan akan berikan sesuai dengan pengajuan kebutuhan alat tes,” pungkas Suyuti.
PEMPROV KAJI PEMBERIAN BANTUAN BAGI MASYARAKAT TERDAMPAK
Sementara itu, Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Kalteng, Leonard S. Ampung mengatakan saat ini pemerintah provinsi masih mendalami semua opsi yang dapat digunakan untuk meringankan beban msayarakat yang terdampak covid-19.
“Salah satunya, saat ini pemerintah berusaha memberikan keringanan pembayaran pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama. Bantuan ini sendiri saat ini sedang dikaji oleh badan pendapatan daerah kalteng,” ujar Leonard, saat menyampaikan rilis harian, via live streaming, Jumat 3 April 2020.
Ditambahkan Leonard, terkait penyediaan anggaran antisipasi covid-19 pemerintah daerah berkomitmen penuh dengan mengutamakan kesehatan dan keselamatan masyarakat Kalimantan Tengah.
“Hal ini ditunjukkan dengan menyediakan pendanaan untuk meringankan beban masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan tetap melakukan penyesuain dengan keterukuran efektifitas dan efisien penggunaan dana,” pungkas Leonard.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post