PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar pertemuan spesifik dengan Komisi IX Anggota DPR-RI di Aula Eka Hapakat Kantor Gubernur Kalteng, Kamis 13 Februari 2020.
Pertemuan tersebut dipimpin oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng, Fahrizal Fitri yang didampingi oleh Kepala OPD.
Sekda menyampaikan gambaran hutan Kalteng yang memiliki kekayaan biodiversitas yang tinggi termasuk didalamnya tumbuhan hutan yang berkhasiat sebagai obat dan digunakan sebagai bahan baku dalam industri obat-obatan.
“Selain kekayaan biodiversitas, etnis asli suku dayak di Kalteng juga memiliki kekayaan pengetahuan tradisional dalam hal pengobatan dengan menggunakan berbagai jenis tumbuhan hutan yang ada di sekitar mereka,” ujar Fahrizal Fitri.
Sekda menyebut, Kalteng sangat membutuhkan dukungan untuk penelitian dan pengembangan tanaman obat tradisional yang berkhasiat obat sehingga dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya Bumi Tambun Bungai.
Sebelumnya, Ketua rombongan kunjungan kerja Komisi IX DPR-RI, Felly Estelita Runtuwene mengungkapkan, kunjungannya bersama pejabat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI dan pejabat Kementerian Kesehatan RI dalam rangka pengawasan atas fungsi penindakan intelijen dan penyidikan pengawasan obat dan makanan.
“Tujuan utama kunker kami pada hari ini adalah untuk membahas pemanfaatan obat asli Indonesia dan pengawasannya bersama seluruh pihak terkait. Kami berharap pada akhir pertemuan ini yang akan dilanjutkan dengan peninjauan pusat pemanfaatan obat tradisional Kalteng,” jelasnya.
Kami berharap lanjutnya, hasil dari peninjauan nanti kami akan mendapatkan informasi dan data yang komprehensif tentang potensi alam di Kalteng yang dapat dikembangkan menjadi bahan baku obat-obatan.
(ys/matakalteng.com)
Discussion about this post