KUALA KURUN – Sejumlah warga Desa Upon Batu, Kecamatan Tewah, Kabupaten Gunung Mas (Gumas) melaporkan terjadinya pergeseran tanah dan bangunan retak, di dekat jembatan gantung desa itu. Hal ini dikhawatirkan akan berdampak pada kondisi jembatan disana.
Menyikapi laporan tersebut, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) setempat langsung bergerak cepat, dengan meninjau keadaan jembatan gantung yang menjadi ikon dari warga desa itu.
”Kabid Bina Marga bersama sejumlah staf sudah kesana, untuk melihat langsung kondisinya. Dari hasil pantauan, memang bangunan di timbunan jalan dekat jembatan (oprit) mengalami pergeseran dan retak,” ucap Kepala DPU Kabupaten Gumas, Baryen, Jumat, 27 Agustus 2021.
Dia mengatakan, adanya pergeseran tanah timbunan menyebabkan terjadinya keretakan di bagian atas bangunan. Selain itu, tanah yang ada di bagian bawah dinding bangunan penahan tanah (turap) juga mengalami retak.
”Pergeseran tanah dan keretakan bangunan ini terjadi, karena derasnya arus air Sungai Kahayan yang meluap beberapa waktu lalu,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid Bina Marga Bambang Jaya menuturkan, pembangunan oprit jembatan gantung di Desa Upon Batu ini bersumber dari Dana Desa tahun anggaran 2021, yang pengerjaannya dilakukan secara swadaya oleh warga desa.
”Secara struktur, sampai saat ini kondisi jembatan gantung Desa Upon Batu masih aman,” tuturnya.
Namun yang perlu diantisipasi adalah apabila bangunan turap bagian hilir jembatan mengalami longsor lanjutan, maka dikhawatirkan akan dapat menimpa pipa baja yang berfungsi sebagai angkur dari jembatan gantung tersebut.
”Dalam perbaikan itu, sebelum dilakukan proses perencanaan dan pelaksanaan di lokasi, sebaiknya harus konsultasi dan koordinasi dengan DPU Kabupaten Gumas, baik itu dari sisi keamanan dan fungsi bangunan yang akan dibangun,” tandasnya.
(sid/hab/matakalteng.com)
Discussion about this post