KUALA KURUN – Berdasarkan hasil rekapitulasi hingga 11 Desember tahun 2020, realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) sampai sejauh ini sudah mampu melampaui target yang ditetapkan. Ini tentu merupakan hal yang menggembirakan.
”Target PAD setelah perubahan tahun 2020 adalah Rp 45.865.970.000. Hingga 11 Desember, realisasi sudah mencapai Rp 63.064.558.465,84 atau 137,50 persen,” ucap Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Gumas Edison, Rabu, 16 Desember 2020.
Dia menuturkan, PAD yang dihasilkan itu berasal dari pendapatan pajak daerah, hasil retribusi daerah baik itu jasa umum, jasa usaha, perizinan terpadu, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, serta lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.
”Realisasi PAD yang telah mencapai target ini, berasal dari 16 Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gumas yang dibebankan target PAD,” ujarnya.
Dari rekapitulasi tersebut, ada tiga SOPD yang realisasi target PAD sudah diatas 200 persen, yakni Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan (Bappedalitbang), dan Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Gumas.
”Dari Bapenda, target PAD Rp 13.957.500.000, realisasi Rp 31.048.761.907,00 atau 222,45 persen. Lalu Bappedalitbang target PAD Rp 10.000.000, realisasi Rp 21.000.000 atau 106,27 persen, serta DPKP target PAD Rp 28.000.000, realisasi Rp 69.065.000 atau 246,66 persen,” tuturnya.
Selain diatas 200 persen, lanjut Edison, juga ada SOPD yang realisasi PAD sudah melampaui target 100 persen, yakni Dinas Pekerjaan Umum (DPU), dengan target Rp 511.000.000, realisasi Rp 941.705.877,50 atau 184,29 persen. Lalu, Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan, dan Perhubungan target Rp 272.500.000, dengan realisasi Rp 463.853.000 atau 170,22 persen.
”Juga ada Badan Keuangan dan Aset Daerah, dengan target Rp 15.771.000.000, realisasi Rp 16.760.605.347,34 atau 106,27 persen, lalu dari Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik, target Rp 150.000.000, realisasi Rp 153.946.800 atau 102,63 persen, serta Sekretariat Daerah (Setda) target Rp 6.000.000, realisasi Rp 6.000.000 atau 100 persen,” terangnya.
Dia menuturkan, untuk SOPD yang belum mencapai target PAD 100 persen, yaitu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, target Rp 42.000.000, namun realisasi Rp 40.512.000 atau 96,46 persen. Lalu BLUD RSUD Kuala Kurun, target Rp 9.500.000.000, realisasi Rp 9.100.026.936 atau 95,79 persen. Kemudian Dinas Kesehatan, dengan target Rp 4.068.040.000, realisasi Rp 3.404.741.098 atau 83,69 persen.
Selanjutnya, Dinas Pertanian, PAD ditargetkan Rp 27.500.000, namun realisasi hanya Rp 22.504.000 atau 81,83 persen. Kemudian, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, target Rp 1.480.580.000, realisasi hanya Rp 1.022.649.000 atau 69,07 persen. Lalu Dinas Transmigrasi, Tenaga Kerja, Koperasi, dan UKM, target Rp 14.850.000, realisasi Rp 9.187.500 atau 61,87 persen.
”Dari 16 SOPD yang dibebankan target PAD, ada dua SOPD yang capaiannya masih 0 persen, yakni Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga, serta Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP),” tukasnya.
(sid/matakalteng.com)
Discussion about this post