KUALA KURUN – Bupati Gunung Mas (Gumas) Jaya S Monong menyerahkan bantuan stimulan kepada para lanjut usia (lansia), berupa paket sembilan bahan pokok (sembako). Ini merupakan program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial pada Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Gumas tahun 2020.
“Saya sendiri yang turun langsung menyerahkan. Ini untuk memastikan bahwa yang menerima adalah mereka yang benar-benar berhak. Sekaligus memantau kondisi di desa, melihat keadaan di lapangan sebagai bahan evaluasi sehingga lebih baik kedepan,” ucap Jaya, Jumat 24 April 2020.
Dia mengatakan, pemberian bantuan paket sembako ini untuk lansia di tiga desa di Kecamatan Kurun, yakni Desa Hurung Bunut, Teluk Nyatu, dan Petak Bahandang, yang disalurkan dari rumah ke rumah untuk mentaati protokol pencegahan Covid-19, yakni menghindari terjadinya kerumunan warga.
“Sebagai upaya mencegah virus korona masuk ke desa, telah dibangun posko covid-19. Ini menunjukkan keseriusan desa dalam memerangi virus tersebut. Masyarakat desa juga diminta untuk tetap di rumah saja, mengenakan masker saat beraktivitas, dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat,” ujarnya.
Bantuan ini paket terdiri dari, beras, gula, susu, sarden, kopi, sabun cuci, sabun mandi, minyak goreng, teh, kecap, pasta gigi, dan garam. Secara keseluruhan, bantuan sembako yang disalurkan berjumlah 30 paket, untuk lansia yang tersebar di tiga desa tersebur. Selain bantuan sembako, tambah dia, juga diberikan bantuan untuk para lansia penderita disabilitas, yakni tongkat ketiak berjumlah lima buah, tongkat khusus tuna netra enam buah, dan alat bantu dengar lima buah.
Sementara untuk mudik lebaran, Bupati Gumas meminta agar masyarakat dapat mematuhinya. “Imbauan ini penting dipatuhi semua masyarakat untuk mencegah penyebaran covid-19. Semua harus menunda keinginan dan menahan diri dulu. Jangan melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman,” ucap Jaya, Jumat, 24 April 2020.
Selain itu, kata dia, masyarakat dari luar Kabupaten Gumas juga diimbau untuk tidak mudik ke daerah ini selama pandemi virus korona. Jadi bukan hanya masyarakat Kabupaten Gumas yang diminta untuk jangan mudik, akan tetapi masyarakat lain yang ingin mudik ke Kabupaten Gumas juga.
“Kami minta masyarakat dapat memahami kondisi pandemi virus korona ini. Untuk sementara, mereka bisa memanfaatkan kemajuan teknologi untuk komunikasi dan silaturahmi dengan keluarga, baik itu melalui telepon, video call, dan lainnya,” tutur Jaya.
Dia pun menyadari, bahwa momen disaat menjalani ibadah puasa berkumpul dengan keluarga merupakan hal yang sangat membahagiakan, sebab dilakukan hanya setahun sekali. “Namun pada bulan suci ramadan kali ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, sehingga semua perlu mewaspadai diri, agar tidak menyebarkan virus korona kepada orang lain,” paparnya.
(sid/matakalteng.com)
Discussion about this post