SAMPIT – Kenakalan remaja memang menjadi sorotan semua pihak, bahkan sekolah dituntut mampu menanggulangi kenakalan remaja. Sehingga perlu kerjasama antara sekolah dan instansi dari luar sekolah.
“Salah satu upaya yang bisa dilakukan sekolah yakni melakukan sosialisasi atau penyuluhan kepada anak-anak dengan menghadirkan pemateri dari instansi terkait, misal bahaya narkoba atau tentang HIV/AIDS dari Dinas Kesehatan,” kata Kepala SMPN 2 Sampit, Abdurrahman, Jumat 2 Desember 2022.
Lanjutnya, dalam kehidupan ini, manusia sejak awal hingga sekarang selalu mengalami perubahan, baik perubahan jasmaniah maupun rohaniah, baik perubahan positif maupun negatif.
“Perubahan ini terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Perubahan yang paling menonjol dalam kehidupan adalah perubahan fisik yang dialami oleh manusia berawal dari masa bayi, masa balita, masa remaja, masa awal dewasa, masa usia pertengahan dan masa tua,” ucapnya.
Dari adanya beberapa tahapan dalam kehidupan manusia lanjutnya, masa remaja merupakan masa yang paling penting karena masa remaja merupakan bagian dari komunitas yang paling rentan dalam menerima perubahan-perubahan dan masa remaja adalah masa memasuki fase pencarian jati diri.
“Dalam pencarian jati dirinya mereka mengekspresikannya dengan berbagai cara dan gaya. Selalu ingin tampil beda dan mencari perhatian orang lain,” jelasnya.
Bahkan banyak yang menganggap, perkembangan remaja dianggap sebagai masa topan badai dan stres (storm and stress), karena mereka memiliki keinginan bebas untuk menentukan nasib diri sendiri. Sehingga perlu adanya arahan agar mereka mengetahui sesuatu yang baik dan benar.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post