SAMPIT – Angka kemiskinan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengalami peningkatan hingga 5 persen pada tahun 2022 dikarenakan beberapa penyebab, salah satunya adalah pandemi Covid-19.
“Tahun ini angka kemiskinan di tempat kita memang mengalami peningkatan 2 hingga 5 persen. Peningkatan itu disebabkan oleh beberapa faktor yang terjadi belum lama ini,” kata Kepala Dinas Sosial Kotim Wiyono, Jumat, 25 November 2022.
Saat ada perubahan harga beli BBM Bersubsidi, inflasi terjadi lantaran berpengaruh pada kenaikan harga jual beli maupun jasa yang mengakibatkan beban masyarakat bertambah.
Jumlah penduduk di Bumi Habaring Hurung ini sekitar 428 ribu jiwa, hampir 35 persen (151 jiwa) tercatat masuk kategori perekonomian lemah. Tentunya hal tersebut merupakan kenaikan yang signifikan dari tahun 2020 yang hanya 26,64 persen, dan pada tahun 2021 menjadi 27,06 persen.
“2020 mulai pandemi sampai tahun ini. Makanya angka kemiskinan terus mengalami peningkatan. Ditambah dengan adanya inflasi,” sebutnya.
Kendati demikian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotim terus berupaya menurunkan angka kemiskinan tersebut. Bersinergi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) juga Pemerintah Pusat dalam memberikan data valid masyarakat kurang mampu agar mendapatkan bantuan sosial.
“Kami juga menjalin kerjasama dengan perusahaan besar swasta yang ada di wilayah ini untuk bisa membantu masyarakat yang kurang mampu. Sehingga angka kemiskinan dapat ditekan dengan upaya-upaya yang kami lakukan,” tutupnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post