SAMPIT – Meski Pendapatan Asli Daerah (PAD) meningkat, anggaran belanja daerah selalu kurang lantaran kebutuhan yang sangat tinggi. Hal ini dikatakan oleh Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kotawaringin Timur (Kotim), Ramadansyah, dalam rapat pembahasan APBD Murni 2023 bersama Komisi I DPRD Kotim, Selasa 15 November 2022.
“Seberapapun pendapatan kita, pasti kurang. Karena kebutuhan belanja sangat tinggi, baik dari urusan pelayanan dasar, urusan wajib non pelayanan dasar, urusan pelayanan dasar dan lain-lain,” ucapnya.
Anggaran yang sudah ada, lanjutnya, diutamakan untuk pembayaran gaji dan tunjangan, sehingga mengebelakangkan program kegiatan. “Karena catatan-catatan kegiatan untuk masing-masing daerah itu sudah ada dalam rencana kerja pemerintah, tinggal memilah yang mana prioritas, namun sesuai dengan kemampuan keuangan daerah kita,” terangnya.
Ia mengakui hal tersebut merupakan kondisi yang sebenarnya. “Terkait penambahan pagu anggaran, memang sudah tidak mungkin lagi, karena anggarannya sudah diperhitungkan sesuai kondisi keuangan daerah. Sesuai dengan yang disampaikan Bupati Kotim, khusus belanja program per desa agar dialokasikan Rp 200 juta per desa. Informasi kami terima dari Bapeda, sudah terprogramkan. Semua perangkat daerah merencanakan programnya pada kegiatan di desa-desa,” jelas Ramadansyah.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post