SAMPIT – Pandemi Covid-19 saat ini bertransisi menuju endemi. Namun masih banyak masalah kesehatan yang harus dihadapi, khususnya penyakit tidak menular (PTM). Selain itu juga, masih ada masalah gizi dan sanitasi lingkungan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) ini, sebab masih banyak masyarakat yang beraktivitas melakukan MCK (MAkan, Cuci, Kakus) di pinggir sungai.
Untuk itu dibutuhkan pelayanan yang lebih siaga, antisipatif, responsif dan tangguh dalam menghadapi permasalahan kesehatan. “Disamping itu, saya berharap sektor kesehatan dapat bekerjasama dengan sektor lainnya terutama sektor yang ada di daerah hulu. Jika itu terjadi, maka dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan mencegah terjadinya penyakit,” kata Bupati Kotim, Halikinnor, Senin 14 November 2022.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotim Umar Kaderi menyampaikan, dari sisi pelayanan kesehatan, terjadi peningkatan PTM. “Di Kotim, penyakit darah tinggi (hipertensi) dan kecing manis (diabetes melitus) telah masuk 5 besar penyakit dalam beberapa tahun terakhir,” sebutnya.
Di lain sisi, Kotim merupakan salah satu kabupaten penyumbang stunting tertinggi di Kalimantan Tengah, sementara posyandu aktif nya masih rendah, yakni sekitar 20%. Akaes jamban sehat 55,7% dan akses air bersih 62,3%.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post