SAMPIT – Harga eceran tertinggi (HET) isi ulang LPG ukuran 3 kilogram (kg) sebesar Rp 22 ribu. Namun pada kenyataannya di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dijual dengan harga kisaran Rp 30 ribu hingga Rp 45 ribu. Bahkan, untuk isi ulangnya pun terbilang sulit lantaran kerap kali kosong di agen-agen yang ada.
Asisten II Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Kotim, Alang Arianto mengatakan, sampai dengan saat ini masih ada enam kecamatan yang belum ada konversi minyak tanah ke LPG. “Tidak ada konversi di enam kecamatan itu yang membuat harga Elpiji di Kotim ini mahal dan sulit dicari,” katanya, Selasa 20 September 2022.
Seharusnya kuota untuk wilayah kota mencukupi, namun karena ada warga dari kecamatan lain seperti Kota Besi yang ikut mengambil, membuat kuota yang tersedia kurang. Enam Kecamatan yang belum ada konversi minyak tanah ke Elpiji yaitu Kecamatan Kota Besi, Telawang, Mentaya Hulu, Bukit Santuai, Antang Kalang, dan Telaga Antang.
“Terkait ini, kami sudah menyurati Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia dan BPH Migas agar enam kecamatan yang belum itu segera diadakan konversi minyak tanah ke LPG. Kalau tidak berhalangan Insya Allah tahun ini bisa diadakan,” sebut Alang.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post