BUNTOK – Penjabat (Pj) Bupati Barito Selatan (Barsel) Lisda Arriyana menyatakan pihaknya telah menganggarkan Rp 5,067 miliar guna menangani dampak inflasi akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
“Dana tersebut dianggarkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2022,” katanya Kamis 15 September 2022.
Dilanjutkan, hal itu sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 134/2022 yang mewajibkan Pemerintah Daerah (Pemda) menyalurkan 2 persen dari Dana Transfer Umum (DTU) untuk bantuan sosial.
“Jumlah dana yang dianggarkan untuk menangani dampak inflasi kenaikan BBM tersebut sudah melebihi dari angka dua persen,” terangnya.
Ia merinci, jumlah itu akan digunakan sebesar Rp 1,190 miliar untuk kegiatan pasar murah dan pasar penyeimbang serta pelatihan bagi UMKM yang akan dilaksanakan Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Barsel. Kemudian, sebanyak Rp 1,156 miliar digunakan untuk penanganan pangan dan hortikultura di Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perkebunan (DKPPP).
“Adapun kegiatannya dengan melaksanakan bazar pangan, penyaluran bantuan sarana produksi pertanian, dan pemberian subsidi kepada nelayan,” jelas Lisda.
Untuk kegiatan pembagian sembako gratis dan pemberdayaan masyarakat dan desa di enam kecamatan dalam tiga kali penyaluran dari Oktober-Desember 2022 dialokasikan dana sebesar Rp 900 juta dan kegiatannya akan dilaksanakan Dinas Sosial Barsel.
Sebanyak Rp 821 juta digunakan untuk subsidi transportasi darat dan sungai yang akan dilaksanakan Dinas Perhubungan. Sedangkan Rp1 miliar lagi, akan digunakan untuk kegiatan bantuan sosial (Bansos) lainnya yang akan dilaksanakan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Barito Selatan.
Sementara untuk pembagian sembako gratis dan pasar murah dilakukan berdasarkan data keluarga pra sejahtera dan data-data terpadu kesejahteraan sosial. “Itu semua merupakan langkah-langkah strategis dan konkrit yang akan kita laksanakan dalam upaya penanggulangan inflasi,” ujar Lisda.
(co/matakalteng.com)
Discussion about this post